1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Fasilitas Nuklir Iran Segera Diinspeksi

13 Januari 2014

Iran setuju untuk membatasi pengayaan uranium dan membuka program nuklirnya untuk diselidiki oleh inspektor internasional, mulai tanggal 20 Januari.

https://p.dw.com/p/1Apa0
Foto: Getty Images

Pengumuman bahwa Iran dan enam negara adidaya telah menyepakati rencana untuk menerapkan perjanjian interim itu datang lebih dulu dari Iran.

Sebagai gantinya, Iran akan mendapatkan kelonggaran sanksi ekonomi. Sanksi tersebut selama ini telah melumpuhkan perekonomian negara itu. Beberapa anggota parlemen Amerika Serikat mencurigai perjanjian tersebut dan menyerukan sanksi lebih keras terhadap Iran, ketimbang melonggarkan sanksi.

Dana yang beku akan dicairkan

Kantor berita resmi Iran IRNA pada hari Minggu (12/01) - mengutip Wakil Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi - menyebutkan mulai tanggal 20 Januari, Iran akan memberikan akses pada pengawas Badan Energi Atom Internasional ke fasilitas nuklirnya.

Araghchi juga mengatakan bahwa pendapatan dari sektor minyak --sekitar 4,2 milyar Dollar AS-- yang dibekukan sebelumnya, akan bisa dicairkan.

Dalam sebuah pernyataannya, Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyambut kesepakatan itu, dan mengatakan bahwa hal ini akan menjadi “langkah maju dalam mencapai tujuan untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir."

Flash-Galerie Atomsymbol vor iranischer Flagge
Simbol sengketa atom IranFoto: AP

"Saya tidak berilusi tentang betapa sulitnya akan untuk mencapai hal ini secara obyektif, tapi demi keamanan nasional dan perdamaian dan keamanan dunia, sekarang adalah waktunya untuk memberikan kesempatan pada sebuah keberhasilan diplomasi," kata Obama.

Berdasarkan perjanjian November lalu, Iran sepakat untuk membatasi pengayaan uranium sampai 5 persen - tingkatan yang biasa digunakan untuk reaktor daya. Kesepakatan itu menghentikan pengayaan uranium hingga 20 persen, tingkat pengayaan yang disebut ahli dibutuhkan untuk membuat senjata nuklir.

Negosiasi lanjutan

Sebagai gantinya, sanksi ekonomi terhadap Iran akan mereda selama enam
bulan ke depan. Selama jangka waktu itu, negara-negara yang tergabung dalam kelompok 5+1: Inggris,Cina, Prancis, Jerman , Rusia dan Amerika Serikat - akan terus
bernegosiasi dengan Iran guna mencapai kesepakatan permanen.

Atomverhandlungen mit Iran in Genf
Perundingan atom di Jenewa November laluFoto: Reuters

Negera-negara barat cemas bahwa program nuklir Iran bisa membuat
bom nuklir.
Namun Iran berkilah bahwa program nuklirnya adalah untuk penelitian medis dan pembangkit listrik.

Para pejabat senior AS mengatakan, setiap harinya, para pemeriksa PBB akan dapat masuk ke situs nuklir Iran dan akan membuat laporan bulanan.

Sambutan dari berbagai pihak

Sebagai gantinya , Iran akan memiliki akses untuk ambil bagian dalam penerbangan sipil dan industri otomotif. Iran juga akan diizinkan untuk mengimpor dan mengekspor emas dan petrokimia. Kesepakatan itu juga memberikan akses bagi bantuan kemanusiaan dan medis internasional. Namun Iran masih tidak bisa menggunakan fasilitas bank-bank di AS dan beberapa sanksi akan tetap berlaku.

Negosiator Uni Eropa Catherine Ashton memuji kesepakatan sengketa nuklir Iran ini dan mengatakan "kini telah diletakkan fondasi koheren dan implementasi yang kuat sekaligus lembut."

Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier menyebut kesepakatan itu sebagai "langkah maju yang menentukan, dari yang kita dapat bangun."

Sementara Menteri Luar Negeri AS John Kerry juga menyambut kesepakatan itu dan mengatakan negosiasi tersebut merupakan kesempatan terbaik dalam mengatasi masalah keamanan nasional secara damai dan tahan lama.

AP/HP(rtr/ap)