1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

First Lady Cina Dikagumi Orang

Anny Boc29 Maret 2013

Peng Liyuan sering disebut, dalam perjalanan luar negeri pertama Presiden Cina, Xi Jinping ke Rusia dan Afrika. "First Lady" Cina itu disukai orang di dalam dan luar negaranya.

https://p.dw.com/p/186ym
Foto: Reuters

Ia pertama kali muncul sebagai First Lady di Moskow. Di samping agenda politik, ia menjadi topik nomor satu dalam pemberitaan di internet. Para penggemar Peng Liyuan yang menjadi penyanyi musik pop, membandingkannya dengan Michelle Obama atau Carla Bruni-Sarkozy.

Warga Cina yakin Peng Liyuan bisa bersaing dengan dua ibu negara itu. Terutama penampilannya yang modis menarik perhatian besar. Terutama karena ia hanya mengenakan merek mode dari Cina, sementara banyak politisi Cina lebih memilih produk desainer luar negeri.

Sejak berdirinya Republik Rakyat Cina, Peng Liyuan adalah istri presiden pertama yang sering menampilkan diri di depan umum. Pendahulunya lebih suka tidak muncul di muka publik, dan itu memiliki latar belakang sejarah. Istri keempat dan terakhir Mao Zedong, Jiang Qin, memimpin sayap kiri Partai Politik Cina yang disebut "Kelompok Empat" dan bertanggungjawab atas sepak terjang mereka selama Revolusi Kebudayaan (1966-1976).

Dekat dengan Militer

Dengan Peng Liyuan segalanya akan berubah. Beberapa komentator berpendapat, sebagai penyanyi ia tepat untuk merepresentasikan kebudayaan Cina dan memperbaiki citra negara di luar negeri. Steve Tsang, kepala Institut Kebijakan Cina pada Universitas Nottingham, berpendapat, Peng Liyuan mewakili "sisi lembut" pemimpin Cina. Tapi kedekatannya dengan militer nantinya bisa jadi masalah. Demikian menurut Tsang.

Ketika berusia 18 tahun, Peng Liyuan menjadi anggota militer Cina dan sekarang memiliki pangkat mayor jenderal. Sekarang di internet beredar foto ibu negara itu ketika masih muda, di mana ia katanya bernyanyi di depan satuan militer, yang ikut dalam penindasan gerakan demokrasi di Lapangan Tiananmen 1989 lalu. Pangkat tingginya dan statusnya sebagai istri pemimpin tertinggi militer Cina tidak menjadi faktor yang mendukung penyanyi pop itu. Demikian diutarakan Tsang dalam wawancara dengan DW.

Peran di Bidang Sosial Diijinkan

Peng memulai karir sebagai penyanyi di militer. Keberhasilan diraihnya dalam gala tahun baru yang diadakan televisi nasional CCTV tahun 1982. Dengan lagu rakyat dan patriotis ia merebut hati rakyat. Sejak mulai jelas, bahwa suaminya akan menduduki puncak pimpinan partai dan negara, Peng Liyuan menarik diri dari panggung pertunjukan.

China Präsidentenfrau Peng Liyuan in Uniform
Peng Liyuan mengenakan seragam militerFoto: Reuters

Selain tampil di panggung, perempuan berusia 50 tahun itu berperan dalam kegiatan sosial. Ia terutama terkenal sebagai aktivis gerakan anti Aids. Tahun 2011 ia ditunjuk menjadi utusan khusus Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam upaya memerangi HIV dan TBC. Tapi aktivitas itu harus diijinkan partai, kata Johanna Hood dari Australian National University. "Jadi sulit mengatakan, sejauh mana peranannya dalam memerangi Aids benar-benar datang dari dirinya sendiri. Tetapi baginya itu pasti bukan tugas mudah. Mengingat tema ini tidak biasa dibicarakan di Cina."

Walaupun dirinya dan gayanya menarik perhatian, tidak boleh dilupakan, bahwa tugas dan peranannya dirumuskan pimpinan Cina. Demikian dikatakan Jean-Pierre Cabestan dari Hong Kong Baptist University, dalam wawancara dengan DW. Pakar Cina yang berasal dari Perancis itu yakin, Peng Liyuan tidak punya ruang gerak luas untuk memberikan aksen dalam peranannya. "Penampilannya di depan umum tampak terlatih baik. Semua disesuaikan dengan partai", kata Cabestan. Cina melakukan segalanya dengan perhitungan.