1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Flu Babi Tidak Dapat Dihentikan

15 Juli 2009

Kasus flu A terus bertambah di Bali dan korbannya selama ini adalah wisatawan yang berwisata di Bali. Namun kini telah muncul kasus penularan flu A/H1N1 pada masyarakat lokal Bali.

https://p.dw.com/p/IpWE
Foto: picture-alliance/dpa/DW-Montage

Virus H1N1 yang juga dikenal sebagai Flu Babi sekarang ini tidak dapat dihentikan, demikian dikatakan organisasi kesehatan dunia WHO, Senin (13/07). Lebih lanjut WHO menuntut pabrik farmasi untuk segera memproduksi vaksin virus H1N1. Pekerja di bidang kesehatan harus didahulukan dalam pemberian vaksin. Dan setiap negara harus memutuskan sendiri, siapa saja yang selanjutnya juga harus diberi vaksin, demikian dikatakan pimpinan WHO yang bersangkutan, Marie-Paule Kieny.

Menurut laporan resmi, Amerika Serikat akan mengeluarkan 884 juta Dollar tambahan untuk membeli bahan-bahan pembuat vaksin ini. Dana tersebut diberikan oleh beberapa perusahaan farmasi seperti perusahaan Sanofi, Aventis dan Novartisi. Di seluruh dunia diperkirakan lebih dari satu juta orang sudah terinfeksi Flu Babi dan sekitar 500 orang meninggal.

Sementara itu di Indonesia, kasus Flu Babi semakin bertambah. Sampai minggu lalu dilaporkan 64 orang terinfeksi virus H1N1. Di Bali, di mana banyak wisatawan asing datang, sekarang ini juga muncul kasus penularan pada masyarakat lokal.

Sejak 7 hari terakhir, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar, merawat 8 pasien H1N1. Pasien terakhir yang masuk adalah seorang warga Denpasar, Bali. Selain itu RSUP Sanglah Denpasar juga merawat 3 warga negara Indonesia lainnya. Sedangkan 4 pasien suspekt virus H1N1 lainnya merupakan wisatawan yang sedang berlibur di Bali, seorang dari Selandia Baru, seorang dari Amerika Serikat dan 2 orang dari Australia.

Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUP Sanglah Denpasar dr. Lanang Suartana mengungkapkan, sebagai antisipasi penularan H1N1 yang semakin meluas di Bali, harus ada kewaspadaan pada tingkat masyarakat lokal. Mengingat penyebaran H1N1 saat ini sudah terjadi dari manusia ke manusia. Saat berkunjung ke Obyek wisata, wisatawan juga berbaur dengan masyarakat lokal.

Lanang Suartana menegaskan, pada dasarnya masyarakat Bali sangat rentan terinfeksi penularan H1N1 dari wisatawan. Terutama masyarakat Bali yang bekerja di sektor pariwisata, seperti pemandu wisata dan karyawan biro perjalanan wisata. Sedangkan Kepala Dinas Kesehatan Bali dr. Nyoman Sutedja berharap, kepada pelaku pariwisata untuk meminta wisatawan yang mengalami gangguan kesehatan untuk menggunakan masker dan melakukan cek kesehatan.

Sementara itu, salah satu sopir Biro perjalanan Wisata, Nyoman Purna, menyatakan tidak begitu khawatir terhadap penularan H1N1, mengingat wisatawan yang datang ke Bali harus menjalani tes kesehatan begitu tiba di Bandara Ngurah Rai Bali.

Berdasarkan data RSUP Sanglah Denpasar, kasus flu babi atau H1N1 di Bali secara keseluruhan telah mencapai 20 kasus. Dari 20 kasus tersebut, tujuh orang telah dinyatakan positif terinfeksi virus H1N1.

Raditya Wardhana

Editor: Anggatira Rinaldi