1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Forensik Digital di Dunia Maya

Marc von Lüpke-Schwarz17 Juni 2013

Kriminal menggunakan kebebasan tak terbatas dan anonimitas di internet. Tapi polisi digital dan pakar forensik digital bekerja sama untuk memeranginya.

https://p.dw.com/p/18pSj
forensic research, dutch police
Foto: picture-alliance/Ton Koene

Kita sudah biasa melihat polisi berpatroli di jalan. Di internet juga demikian. Yang dinamakan polisi cyber juga melakukan patroli setiap hari di dunia maya. Mereka juga tahu titik-titik tempat kesulitan virtual muncul, sama dengan polisi yang mengenal medan operasinya. Bedanya, polisi cyber tidak bergerak di jalan, tetapi kebanyakan bekerja di depan komputer.

"Forensik digital adalah ilmu yang relatif baru yang melibatkan analisa, pengamanan dan pengolahan bukti digital." Demikian dijelaskan Steve Kovacs yang memimpin program S2 Forensik Digital di Universitas Albstadt-Sigmaringen.

"Ini dapat dibandingkan dengan otopsi digital. Perbedaannya hanya, buktinya digital, seperti hard drive yang dapat dianalisis," tambahnya.

Dari pakar IT menjadi polisi cyber

Di negara bagian Bayern, Dinas Investigasi Kriminal mempekerjakan polisi khusus yang dilatih untuk patroli internet.

Pishing, Datenklau Feature zum Thema Datendiebstahl, Datenklau, Computerkriminalität, Pishing. Hand auf einer Computerplatine. Köln, Nordrhein-Westfalen, Deutschland, 15.03.2006
Spesialis forensik digital mencari jejak yang ditinggalkan kriminalFoto: picture alliance/JOKER

"Dengan investigasi jaringan, rekan-rekan saya mencari bukti nyata kegiatan ilegal," kata Günter Maeser yang mengepalai bagian investigasi jaringan. "Fokus kami adalah pelacakan pornografi anak."

Tetapi tidak hanya masalah pornografi anak yang memicu peningkatan kerja para pakar forensik digital. Dari tahun 2010 sampai 2011, peningkatan kejahatan internet di Bayern meningkat 20 persen.

Untuk menghadapinya, polisi Bayern mempekerjakan spesialis dari luar yang setelah menjalani seleksi ketat, mendapat pendidikan sebagai detektif. Bersama kriminolog berpengalaman, mereka melacak kejahatan di internet.

CSI: Criminal Science Investigation

Bagi petugas CSI, pekerjaan sebenarnya, dimulai bila telah ditemukan bukti kegiatan kriminal di internet, misalnya pornografi anak. Bukti ini kemudian harus diamankan, karena polisi hendak melacak lebih lanjut dan memergok pelakunya.

Namun, dunia maya tidak hanya terbatas pada wilayah yuridiksi Bayern. Banyak server tempat menyimpan konten kriminal itu tidak berada di Jerman. Dalam kasus semacam itu, pakar forensik Bayern harus memberikan semua bukti kepada kejaksaan federal yang akan menyerahkannya kepada pihak yang berwenang.

Pekerjaan ini dapat sangat menantang, misalnya mencermati pornografi anak bisa membebani petugas secara psikologis, padahal volume material begitu banyaknya.

Studiengang Digitale Forensik Ein Computerforensiker des Instituts für Wissenschaftliche Weiterbildung der Hochschule Albstadt-Sigmaringen untersucht im Arbeitsbereich Datenträgerforensik eine Fesplatte (undatiertes Handout). Die Hochschule Albstadt-Sigmaringen will ein Ausbildungs- und Forschungszentrum für IT-Sicherheit aufbauen. Eine solche Einrichtung wäre einmalig in Deutschland Foto: Hochschule Albstadt-Sigmaringen dpa/lsw (Zu lsw Korr: «Hochschule will Zentrum für Computer-Sicherheit aufbauen» vom 07.09.2011)
Pakar forensik digital Universitas Albstadt-SigmaringenFoto: Picture-Alliance/dpa

"Dalam satu kasus, kami mendapatkan lebih tiga juta foto dan video," ujar Maeser. Satu-satunya jalan untuk meringankan tugas adalah menciptakan alat otomatik untuk pekerjaan tertentu.

Pencegahan bunuh diri

Polsisi cyber juga aktif di sektor lain. Misalnya melacak indikasi adanya calon pelaku bunuh diri. Mengingat banyaknya data-data di internet, polisi mengandalkan informasi dari pengguna jaringan sosial atau operatornya.

"Tahun ini kami telah menangani kasus individu yang berpotensi melakukan bunuh diri, terutama dari jaringan sosial," kata Maeser sembari memuji kerja sama dengan operator berbagai jaringan sosial. "Kami perlu informasi untuk mendekati orang yang kami duga hendak melakukan bunuh diri."

Maeser selanjutnya mengatakan, semuanya ini adalah upaya untuk membuat agar internet tidak menjadi dunia tanpa hukum. "Kami ingin memperlihatkan keberadaan kami," tambahnya, " di sini, di dunia maya."