1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

130409 Weltwirtschaftsforum Lateinamerika

15 April 2009

Dari tanggal 14 sampai 16 April 2009 Brasil menjadi tuan rumah pertemuan Forum Ekonomi Dunia Amerika Latin. Dalam pertemuan kali ini, krisis ekonomi global adalah agenda teratas para peserta.

https://p.dw.com/p/HXAf
Rio da Janeiro, tuan rumah Forum Ekonomi Amerika Latin ke-4Foto: AP

Organisasi independen yang bermarkas di Swiss ini mengundang wakil politik, ekonomi dan masyarakat sipil guna mencari jalan menuju masa depan dunia yang lebih baik. Presiden Brasil Lula da Silva, Presiden Kolumbia Alvaro Uribe dan rekan sejawatnya dari Costa Rica Oscar Arias membahas dampak krisis keuangan pada ekonomi Amerika Latin.

"Kita menghadapi krisis, tapi 90 persen produk domestik brutto menjadi Investment Grade. Ini sangat unik. Brasil, Meksiko, Kolumbia, Peru dan Chili, tingkat kapitalisasi sistem perbankan negara-negara itu jauh lebih tinggi daripada di negarab arat. Selain itu, pasar dalam negeri menunjukkan potensi pertumbuhan, ini dapat mengimbangi pengurangan ekspor yang terjadi karena krisis saat ini." Demikian ungkap Emilio Lozoya, ketua Forum Ekonomi Dunia untuk Amerika Latin.

550 pebisnis, pakar ekonomi dan wakil masyarakat sipil dan politik menghadiri pertemuan keempat Forum ini. Salah satu topik bahasan pertemuan tiga hari di Rio de Janeiro adalah cara Amerika Latin yang begitu heterogen menghadapi krisis ekonomi. Imbas krisis pada Brasil yang pemasukan utamanya berasal dari penjualan hasil pertanian tentu berbeda dengan dampak yang dirasakan Meksiko, negara yang bergantung pada perdagangan dengan Amerika Serikat.

Cara perusahaan dan bisnis Amerika Latin meletakkan dasar bagi siklus perkembangan yang ramah lingkungan adalah topik bahasan yang kedua. Kekayaan sumber daya alam negara Amerika Latin adalah aset yang masih dapat digali. Sementara, topik bahasan ketiga adalah peran sektor swasta dalam menggerakkan roda ekonomi yang mandeg.

Di Amerika Latin, dialog antara pemerintah dan sektor swasta mendapat perhatian khusus. Selain itu sepuluh tahun lalu jumlah perusahaan mulitnasional di Amerika Latin bisa dihitung dengan jari. Menurut Alessandro Teixeira dari APEX, lembaga ekspor dan investasi Brasil sekarang jumlahnya tak terhitung di Brasil, Meksiko, Kolumbia, Argentina dan Chili. Saya harap, pertemuan ini mengisyaratkan bahwa Amerika Latin adalah tempat penting bagi perkembangan ekonomi dan sosial."

Bahwa Brasil terpilih sebagai tempat penyelenggaraan Forum Ekonomi Amerika Latin bukan suatu kebetulan kata Emilio Lozoya:

"Brasil memberi kita secercah harapan. Sektor keuangan negara ini cukup stabiil. Ekonomi real memang terkena imbas krisis, sama seperti negara lainnya, tapi pasar dalam negeri tumbuh cukup sehat belakangan ini. Brasil punya banyak penduduk muda yang mendorong konsum dalam negeri dan ini menyimpan potensi."

Walau begitu, Emilio Lozoya tetap realistis bila bicara mengenai dampak krisis ekonomi finansial pada ekonomi terbesar Amerika Latin itu. Dan analisa Lozoya didukung angka terakhir yang diluncurkan Industri Brasil. Sejumlah sektor mengalami penurunan drastis. Pakar ekonomi memperkirakan, tren positif ke arah pertumbuhan ekonomi baru akan tercatat dalam paruh kedua tahun ini.

Tahun lalu, Brasil mencatat pertumbuhan ekonomi lima persen. Tapi, akibat krisis ekonomi, dalam kuartal terakhir produk domestik brutto negara Amazonas ini merosot empat persen. Karena itu, pemerintah memperkirakan, tahun ini pertumbuhan ekonomi Brasil hanya berada di kisaran dua persen. Emilio Lozoya dari Forum Ekonomi untuk Amerika Latin memuji kebijakan yang diambil Brasil untuk mengatasi krisis ekonomi

"Paket yang diluncurkan pemerintah Brasil untuk membangun infrastruktur dan prgram-program sosial adalah contoh bagi kebijakan anti-krisis yang bagus. Risikonya, ini semua belum cukup dan indikator sosial, yang berkembang tahun-tahun terakhir dapat kembali menurun. Ini adalah tantangan terbesarnya."

Renate Krieger/Ziphora E. Robina

Editor: Hendra Pasuhuk