1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
SosialEropa

Gadis Gresik ini Buru F1 Hingga ke ke Italia

6 Mei 2023

Hobi bisa diselaraskan dengan studi? Bisa saja, ujar Sheena Registra yang nekad meneruskan kuliah di negeri impiannya, Italia, meski kondisi keuangan pas-pasan. Demi Formula One, tuturnya. Apa motivasi dan kiatnya?

https://p.dw.com/p/4QnsB
 Sheena Regsitra, mimpi yang menjadi kenyataan
Foto Sheena bersama pembalap idolaFoto: privat

"Saya memilih bidang studi lanjutan yang sama seperti pekerjaan saya, sehingga inginnya sekali lempar batu, langsung mengenai semuanya. Jadi, bisa menambah ilmu pengetahuan yang saya ingin pelajari dan juga saya (bisa) berada di Italia yang saya impikan. Karena saya suka Ferrari itu tadi dan F1 itu sendiri,” ujar Sheena Mega Registra, mahasiswi jurusan Internet dan Multimedia di Universitas Padua, Italia.

Dalam satu gebrakan, perempuan asal Gresik ini  langsung  berusaha untuk mencapai cita-citanya sekaligus menyalurkan kegandrungannya pada Formula One.

Semua itu berawal dari ikut kompetisi yang diselenggarakan Ferrari tahun 2018. Temanya adalah "Seberapa penggemar Ferrari-kah kamu?”. Dan itu dibuka untuk seluruh penggemar di seluruh dunia. Saat itu, Sheena membuat video yang menampilkan ia membuat bendera Ferrari, dengan menggunakan batik. "Jadi, memang mereka ingin kita tetap membawa budaya kita itu sebagai penggemar Ferrari. Saat itu, saya buat videonya dan masuk jadi salah satu pemenang dari 15 penggemar di dunia, yang sangat menggemari Ferrari,” ujar Sheena mengenang masa itu. 

Akhirnya, ia diundang datang ke Italia. "Dan, mungkin karena penampilan saya berbeda sendiri, saya perempuan dan saya muslim, mereka ingin saya berbincang di forum saat itu,” tambahnya. Di sana ia berjumpa pebalap  dunia Sebastian Vettel, Kimi Räikkönen, dan lain-lain.

Acara itu bertepatan dengan peluncuran Ferrari SF71H. "Nah, itu pertama kali saya ke Italia. Jadi, sebelumnya hanya pernah mimpi saja, mimpi untuk bisa sampai ke Maranello, Italia, tapi ternyata sampai juga. Dari situ, berhubung saya juga masih S1 saat itu, jadi saya terpikirkan bagaimana ya, saya tertarik dengan negaranya karena memang saya hobinya motor sport juga, karena saya juga ingin suatu saat magang mungkin di Ferrari atau di mana pun itu. Jadinya, saya berusaha bagaimana caranya agar mimpi yang agak tidak mungkin itu bisa tercapai," ujar Sheena berbinar-binar menceritakan pengalamannya yang berujung jadi penghuni negaranya Ferrari ini.

Akhirnya, ia mencari beasiswa untuk kuliah di universitas yang ada di Italia, untuk jurusan internet dan multimedia. "Saya cari, mulai dari yang terbaik saat itu, di urutan pertama itu ada Bologna, yang kedua ada Padua. Pada saat itu, Padua baru dibuka, yang Bologna belum dibuka. Jadi, saya daftar (Padua). Kenapa saya ambil TIK untuk internet dan multimedia, dikarenakan pekerjaan saya ada di bidang telekomunikasi. Jadi, untuk di Indonesia sendiri, saya (bekerja) di PT. Telkom Indonesia di bidang telekomunikasi, sehingga saya ingin melanjutkan di TIK untuk internet dan multimedia, untuk menambah wawasan dan pengetahuan saya di bidang itu. Semuanya tercapai,” tandasnya puas. Padahal menurutnya, saat itu kondisi finansialnya pas-pasan.  Bagaimana kiatnya?

"Jadi, sebenarnya saya bermimpi berkuliah ke sini memakai uang sendiri pun agak susah, karena kebutuhan saya (untuk) hidup di Indonesia pun juga tidak sampai berlebihan, yang bisa membuat saya kuliah di sini.

Sehingga Sheena mencari cara, bagaimana bisa sekolah di negara yang ia inginkan. Akhirnya, ia mendaftar di program beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan  (LPDP) dari Kementerian Keuangan. Saat mencoba melamar, setelah berusaha keras, ia menyerahkan pada takdir, "Saya mencoba semuanya. Kalau misalnya saya dapat beasiswa, saya berangkat. Kalau tidak pun, berarti saya harus mengurungkan niat saat itu. Jadi, saya coba daftar dari awal. Bahkan, untuk lulusan S1 yang terhitung jauh dari saat ini, sudah sekitar sembilan tahun lebih, itu mungkin agak berat juga (untuk) menyiapkan semua dokumennya. Tapi, berbekal tekad yang kuat dan keinginan seperti "kapan lagi! Saya harus coba!” Walaupun saya gagal, yang penting saya coba dulu. Jadi, saya mendaftar LPDP, alhamdulilah diterima, sehingga sampailah saya di detik ini, di titik ini. Jadi, saya bisa sekolah di Italia, sambil mengenyam pendidikan, sambil punya hobi motor sport,” pungkasnya.