1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Gembong Kriminal India Akhirnya Dideportasi

5 November 2015

Inilah salah satu buronan yang paling dicari Interpol selama bertahun-tahun.

https://p.dw.com/p/1H0s6
Indien Chhota Rajan Festnahme in Indonesien
Foto: picture-alliance/epa/M. Nagi

Rencananya Rajendra Sadashiv Nikalje akan dideportasi awal pekan ini, namun tertunda karena letusan anak gunung Rinjani di Lombok mengacaukan jadwal penerbangan di kawasan. Bandara Ngurah Rai di bali sempat ditutup dua hari.

Baru setelah bandara dibuka kembali, penjahat yang di India dikenal sebagai Chotta Rajan itu diserahkan kepada otoritas India dan dideportasi.

Di bawah penjagaan ketat polisi, Nikalje yang tadinya ditahan di penjara bandara, lalu digiring dan diserahkan kepada petugas India yang menjemputnya.

"Pesawatnya berangkat sekitar jam 9 malam," kata satu sumber kepolisani kepada kantor berita AFP.

Indien Chhota Rajan Festnahme in Indonesien
Foto: picture-alliance/epa/M. Nagi

Rajendra Sadashiv Nikalje yang berusia 55 tahun berhasil lolos dari kejaran polisi India dan bersembunyi di luar negeri selama bertahun-tahun. Interpol sudah mencarinya sejak 1995.

Dia ditangkap di bandara Ngurah Rai setibanya dari Sydney, 25 Oktober lalu. Polisi Australia memberi tip kepada kepolisian Indonesia tentang identitas sebenarnya.

Nikalje dituduh sebagai mantan tangan kanan gembong kriminal Dawood Ibrahim, yang diduga berada di balik ledakan bom 1993 di kotaMumbai dan menewaskan lebih dari 250 orang.

Tapi dia kemudian bersaing dengan Dawood Ibrahim berebut bisnis gelap di Dhaka.

Rajendra Sadashiv Nikalje juga dituduh memerintahkan pembunuhan terhadap seorang wartawan terkenal tahun 2011.

Tertangkapnya Rajendra di Bali menjadi berita besar di India, yang segera menuntut agar buronannya dideportasi untuk diadili.