1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Gedung Tertinggi Dunia Diresmikan di Dubai

4 Januari 2010

Terdiri dari 189 tingkat, Burj Khalifa yang tingginya 828 meter merupakan pencakar langit tertinggi di dunia.

https://p.dw.com/p/LKwa
Burj Khalifa diresmikan di Dubai, Uni Emirat ArabFoto: AP

Burj Khalifa, begitu nama yang diberikan oleh penguasa Dubai Sheikh Mohammad bin Rashid al-Maktoum kepada menara yang sebelumnya disebut Burj Dubai itu. Hal ini dilakukannya sebagai penghormatan kepada presiden Uni Arab Emirat dan penguasa negara tetangga Abu Dhabi, Sheikh Khalifa bin Zayed al- Nahayan. Tahun lalu, Abu Dhabi telah membantu Dubai keluar dari lilitan utang.

Pada upacara peresmian gedung tertinggi dunia itu, sekitar 1000 polisi dan tenaga bantuan sipil melakukan penjagaan. Gedung itu dibangun dari bahan-bahan beton, baja dan kaca dan punya konstruksi seperti jarum. Peresmian gedung ini diharapkan bisa memperbaiki citra Dubai. Beberapa waktu lalu, citra Dubai memang sempat tercoreng karena kesulitannya membayar angsuran utang.

„Ini jadi simbol dinamika ekonomi yang dialami Dubai selama beberapa tahun terakhir. Mereka mengambil langkah berani dan berhasil membangun menara ini. Tapi ini juga simbol ironis tentang situasi Dubai saat ini,“ kata analis pasar properti Saud Masud.

Pencakar langit Burj Khalifa tadinya direncanakan selesai setahun yang lalu. Mulai dibangun tahun 2004, peresmiannya sempat diundur dua kali. Gedung ini dirancang oleh arsitek Amerika Serikat Adrian Smith dan diperkirakan menghabiskan dana sekitar 1,5 miliar Dollar AS. Terdiri dari 189 tingkat dan punya fasilitas untuk lebih dari 1000 unit perumahan. Gedung ini dirancang sebagai tempat tinggal, perkantoran dan pusat perbelanjaan. Dengan ketinggian lebih dari 800 meter, Burj Khalifa sekarang menjadi menara tertinggi dunia. Sebelumnya, pencakar langit Taipei 101 di Taiwan dengan tinggi sekitar 508 meter tercatat sebagai gedung tertinggi dunia.

BdT Burj Dubai Schatten
Bayangan Burj Khalifa membujur ke arah pantai DubaiFoto: AP

Burj Khalifa adalah proyek prestisius penguasa Dubai Sheik Mohammed bin Rashid al Maktoum. Ia memang dikenal sebagai pemimpin yang berambisi untuk membangun negaranya menjadi garda depan metropolitan dunia dan mengembangkan Dubai sebagai salah satu kota utama dunia. Sekarang, Dubai menjadi salah satu pusat bisnis, perkantoran, hiburan dan pariwisata. Sekalipun Dubai belakangan jadi sorotan karena masalah utang, Sheikh Mohammed bin Rashid al Maktoum tetap ingin melanjutkan proyek-proyek besarnya. "Jangan lupa, saya adalah seorang Beduin, dan Beduin senang menghadapi tantangan“, katanya kepada wartawan.

Burj Khalifa dibangun oleh perusahaan konstruksi Emaar Properties. Direkturnya Mohammed al-Abbar menggambarkan kebanggaan Dubai pada prosek prestisius ini: „Ini adalah keputusan emosional yang merefleksikan optimisme penduduk di kota ini. Juga refleksi dari keberanian pemimpinnya untuk mewujudkan proyek raksasa ini. Jadi ini adalah simbol prestasi. Membangun sebuah bangunan yang bisa dihuni oleh 12.000 keluarga. Ini prestasi hebat desain interior dan konstruksi bangunan. Setiap elemen konstruksi dan desain didorong sampai mencapai limitnya.“

Burj Dubai Aussicht
Pemandangan 360°, dari tingkat 124 bisa melihat seluruh kota DubaiFoto: AP

Di Dubai suasana optimisme memang terasa. Warga Dubai bangga dengan prestasi yang dicapai negaranya dan dengan gedung Burj Khalifa. Kesan insinyur bangunan dari Amerika Serikat Bill Baker yang berada di Dubai: "Kalau Anda berjalan-jalan di kawasan sekitar sini, orang-orang di jalan terlihat penuh harap dan optimis. Menara ini sekarang jadi simbol tentang optimisme mereka.“

Penguasa Dubai Sheikh Mohammed bin Rashid al Maktoum memang berhasil mengembangkan negaranya menjadi salah satu tujuan utama turis mancanegara. Tahun 1985, Dubai mendirikan maskapai penerbangan nasional, Emirates. Ini adalah langkah yang mengawali perkembangan Dubai menjadi kota dunia. Berbagai proyek pembangunan yang dijalankan kemudian mengundang banyak pekerja asing. Kelompok pekerja asing yang terbesar berasal dari Asia. Belakangan, negara ini ikut diguncang oleh krisis ekonomi. Desember lalu saja, negara tetangga Abu Dhabi memberi pinjaman tambahan senilai 10 miliar Dollar AS untuk membantu Dubai melunasi pembayaran utangnya yang jatuh tempo.

HP/DK/rtr/ap