Gempa di Selandia Baru

Gempa bumi kembali mengguncang Christchurch, kota terbesar kedua di Selandia Baru. Kali ini gempa yang berkekuatan 6,3 pada skala Richter menyebabkan sedikitnya 65 orang tewas, di samping itu memporakporandakan sejumlah besar bangunan dan kendaraan. Sejumlah besar orang terperangkap dalam reruntuhan rumah.

Perdana Menteri John Key menyatakan, Selandia Baru kemungkinan sedang menghadapi hari paling gelap dalam sejarahnya. Baru enam bulan lalu kota Christchurch dilanda gempa bumi yang berkekuatan 7,0. Tetapi ketika itu, ibaratnya mujizat, tidak ada korban jatuh. "Orang-orang duduk di pinggir jalan sambil menopang kepala mereka. Ini adalah komunitas yang sedang mengalami kesengsaraan besar," demikian dikatakan John Key, sambil memperingatkan, bahwa korban tewas kemungkinan akan bertambah.

Hari Paling Gelap

Gempa bumi paling mematikan dalam 80 tahun terakhir tersebut terjadi pukul 12:51 siang waktu setempat. Di Christchurch sekitar waktu itu jalan-jalan dipenuhi orang yang menggunakan waktu istirahat makan siang untuk berbelanja. Gempa bumi kemudian mengubah jalan-jalan menjadi zona yang dipenuhi reruntuhan bangunan dan orang-orang yang cedera.

Puncak menara katedral yang menjadi salah satu bangunan penting di Christchurch ambruk. Sejumlah gereja lainnya juga rusak. Bangunan stasiun televisi Canterbury yang dulunya terdiri dari enam tingkat sekarang hanya tinggal tumpukan batu yang mengepulkan asap. Kantor surat kabar lokal juga rusak berat. Pegawai yang selamat berusaha mengontak keluarga mereka.

200 Masih Terperangkap

Helikopter tim penolong mengangkat orang-orang yang selamat dari atap bangunan, yang tangganya hancur. Dengan peralatan berat tim penolong mengeluarkan orang yang terperangkap di bawah reruntuhan bangunan. Seorang perempuan berusaha menenangkan koleganya dengan berseru, penyelamat akan segera menurunkan dia dari bagian atas bangunan yang dulunya bertingkat tiga. Akibat gempa, bangunan tersebut ibaratnya hanya berdinding kertas yang dengan mudah terlipat-lipat.

Menurut walikota Christchurch, Bob Parker, sekitar 200 orang masih terperangkap. Polisi mengorganisir tim penyelamat dan pencari untuk mengetahui lokasi warga yang selamat. Perdana Menteri John Key mengatakan, pusat kota Christchurch sudah mengalami kerusakan akibat gempa bumi September tahun lalu, tetapi kali ini jauh lebih mengerikan." Key menambahkan, angkatan udara menggunakan transporter Hercules untuk memberikan bantuan. Sebelum gempa, Christchurch adalah kota yang sangat hidup. Setelah gempa kota itu ibaratnya bertekuk lutut, demikian John Key.

Komunikasi Terputus

Menurut laporan televisi lokal, TV3 tim penolong sudah mengeluarkan sejumlah jenasah dari sebuah motel dan toko buku. Seorang wisatawan tewas di mobilnya yang tertimpa bangunan. Seluruh penerbangan di Selandia Baru dihentikan untuk sementara karena menara pengawas di lapangan udara Christchurch juga rusak.

Aliran listrik ke ribuan rumah terputus, jaringan telefon seluler tidak berfungsi dan jalanan serta rel kereta rusak akibat guncangan gempa. Rekaman video menunjukkan, tanah longsor menghancurkan sebuah bangunan. Setelah gempa terbesar, sejumlah gempa susulan yang juga cukup besar melanda kota tersebut. Walikota Bob Parker menetapkan keadaan darurat untuk lima hari, dan menyatakan tim penolong akan bekerja sepanjang malam untuk mencari korban yang terperangkap.

"Pacific Ring of Fire"

September lalu, daerah itu sudah dilanda gempa yang berkekuatan 7,0 pada skala Richter. Walaupun kekuatan gempa kali ini lebih lemah, namun pusat gempa berada lebih dekat ke pusat kota Christchurch dan lebih dekat ke permukaan tanah. Sehingga kerusakan yang disebabkan lebih besar.

Demikian dikatakan pakar seismologi. Selandia Baru termasuk dalam rangkaian yang disebut "Pacific Ring of Fire", atau lingkaran api Pasifik, yang merupakan zona gunung berapi aktif, yang menjangkau wilayah mulai Chile di Amerika Selatan, Indonesia, sampai Jepang di bagian utara Bumi.

afp/dpa/Marjory Linardy

Editor: Ayu Purwaningsih