1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Geng Motor di Jerman Makin Meresahkan

29 April 2012

Anggota geng motor di Jerman dinilai memicu rasa ketakutan dan keresahan warga di sejumlah kota. Polisi kini melancarkan tindakan tegas.

https://p.dw.com/p/14mUX
Foto: picture alliance/dpa

Sejumlah geng motor di Jerman, yakni Hells Angels, Bandidos, Gremium MC dan  Outlaws MC yang anggotanya kebanyakan penunggang moge bermerk Harley Davidson, kini menjadi incaran polisi. Menteri dalam negeri negara bagian Nordrhein-Westfalen, Ralf Jäger, kamis (26/4) mengeluarkan pelarangan atas "MC Bandidos Chapter Aachen" serta lima geng motor yang berafiliasi.

Razzia Hell's Angels Schleswig-Holstein
Barang bukti yang disita dari sebuah geng motor di Jerman.Foto: AP

Lebih dari 600 polisi melakukan razia, menggeledah rumah anggota serta lahan di sekitar markas kelompok itu. Polisi menyita sejumlah barang bukti antara lain senjata api, uang tunai serta pesawat telekomunikasi untuk menyadap percakapan polisi via radio telekomunikasi.
Geng-geng motor di Jerman, sejak lama diincar aparat keamanan, karena diketahui sering terlibat aksi kekerasan serta diduga melakukan kejahatan terorganisir. Polisi menyebutkan pelarangan geng motor Bandidos di kota Aachen, berdasarkan bukti bahwa mereka hendak memperluas dominasi kriminalitasnya.

Berkembang pesat

Thomas Jungbluth, direktur bagian kejahatan terorganisir di jawatan kriminal negara bagian Nordrhein-Westfalen mengatakan di Düsseldorf, jumlah geng motor berlipat dua dalam waktu enam tahun terakhir. Kelompok Bandidos misalnya, pada tahun 2005 hanya memiliki 12 chapter, kini sudah berkembang menjadi 25 chapter dengan jumlah anggota tercatat 900 orang.

Geng motor Bandidos didirikan tahun 1966 di Amerika Serikat, sementara saingannya yang tercatat sebagai geng motor tertua, Hells Angels didirikan tahun 1948  juga di negeri paman Sam itu. Dari dulu hingga kini, menunggang motor besar Harley Davidson buatan Amerika, dipandang sebagai simbol kebebasan. Tidak mengherankan nyaris semua anggota geng motor  menunggang kuda besi keluaran Milwaukee itu.

Anggotanya yang biasanya berbadan besar dihiasi tatoo juga menunjukkan identitas geng lewat seragam jaket atau rompi dari kulit yang ditempeli logo klub. Seragam Hells Angels bersimbol tengkorak bersayap sementara rivalnya, Bandidos bersimbol bandit Meksiko dengan pistol dan golok.

BdT Prozess um Rockerbanden
Geng motor Bandidos yang salah satu chapternya dilarang, dengan seragam kebanggaannya.Foto: AP

Perusahaan besar
Geng-geng motor biasanya bertindak seperti perusahaan besar, yang kawasan bisnisnya amat luas. "Bukan hanya seputar Jerman melainkan seluruh Eropa", kata Dirk Wilking, pakar geng motor dari institut untuk konsultasi kemasyarakatan di Brandenburg. "

Organisasi itu tujuan utamanya mengejar kepentingan ekonomi dan terutama bergerak di sektor kejahatan terorganisir", tambahnya.

Geng motor besar yang cakupannya internasional, terutama berbisnis narkoba dan anabolika. "Studio-studio kebugaran sebagian dipasok anabolika oleh geng motor itu", kata Wilking.

Di Eropa, geng motor selalu berupaya bergerak di luar kelompok negara penanda tangan kesepakatan Schengen atau pinggiran Eropa. Di sana geng ini dapat mengendalikan laboratorium narkotika sintetis. Dengan begitu, mereka juga lolos dari cakupan hukum Uni Eropa dan jangkauan tugas polisi Eropa-Europol.

Sulit diusut
Struktur organisasi yang amat tertutup, kompak dan hanya bagi anggota, diakui amat menyulitkan pengejaran secara hukum anggota geng motor yang terlibat kejahatan atau aksi kekerasan. 

Mitglieder der Rockergruppe Hells Angels
Hells Angels musuh bebuyutan Bandidos.Foto: AP

"Juga jika dalam bentrokan antar geng motor ada yang terluka parah atau tewas, semua anggota tutup mulut, dan nyaris tidak ada petunjuk apapun bagi pengusutan", kata direktur jawatan kriminal Jungbluth.

Jika didesak, biasanya disampaikan keterangan yang tidak bisa dipercaya, dan semakin menyulitkan atau menggagalkan penyidikan oleh aparat keamanan. Juga nyaris tidak pernah ada anggota yang keluar dari geng motor, yang dapat dirangkul sebagai informan.

Pelarangan sebuah chapter geng motor dinilai hanya solusi sementara yang bersifat lokal. "Paling tidak untuk meredam iklim ketakutan yang mereka sebar", kata pakar geng motor Dirk Wilking. Sebab pelarangan semacam itu, tidak akan mampu menembus  jaringan yang amat rapat serta luas di bidang kejahatan terorganisir. Wilking menegaskan, geng motor adalah  fenomena internasional, yang menemukan eksistensinya di tingkat lokal.

Anne Lichtenberg/Agus Setiawan