1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Gillard Tetap Jabat Perdana Menteri

7 September 2010

Julia Gillard tetap menjabat sebagai perdana menteri Australia setelah memenangkan satu kursi yang menjadikan partainya mayoritas di majelis rendah parlemen.

https://p.dw.com/p/P62q
Julia GillardFoto: AP

Penentuan ada di tangan tiga anggota parlemen independen yang tak begitu dikenal. Tony Windsor, Rob Oakeshott dan Bob Katter. Merekalah yang menentukan akhir dari kebuntuan politik di Australia setelah 17 hari negosiasi, dan karenanya kini digelari 'kingmakers'.

Katter memberikan dukungannya pada saingan Gillard, pemimpin oposisi Tony Abbot. Windsor dan Oakeshott akhirnya memutuskan apa yang dijanjikan Partai Buruh kepada kostituennya lebih baik daripada yang ditawarkan konservatif Abbot. Keduanya memberi suara sehingga menjadi 76 kursi yang dibutuhkan untuk menguasai mayoritas dalam majelis rendah yang beranggota 150 orang. Tony Abbot, yang mendapat 74 kursi untuk koalisi nasional liberal yang dipimpinnya, mengakui kekalahan.

PM Julia Gillard dengan kemenagnan tipis di tangan mengatakan, "Saya akan bekerja tanpa lelah untuk melakukan apa yang kita katakan akan kerjakan yaitu untuk menempa paradigma baru tentang pemerintah modern di negara ini. Untuk menebus harapan yang telah Anda letakkan pada saya dan Partai Buruh. Dan untuk setiap pada kebenaran yang disampaikan pada kita. Terima Kasih. Saya akan selalau berusaha untuk masa depan, bagi masa depan negeri ini, dan saya berjanji bagi rakyat Australia."

Kemenangan tipis Gillard berarti, Partai Buruh bisa mengimplementasikan usulannya tentang pajak pertambangan 30%, sebuah kemungkinan yang menyusutkan sumber sahan dan mata uang Dolar.

Untuk menjamin dukungan dari dua anggota parlemen independen terakhir, Gillard berjanji untuk mengeluarkan miliaran Dolar bagi kawasan pedalaman. Sebagian dengan dana dari pajak pertambangan yang diusulkan.

Rencana Gillard untuk menjual emisi karbon kini juga dipastikan kembali dalam agenda, yang memberinya dukungan dari Partai Hijau. Partai Buruh siap memerintah, kata Gillard kepada wartawan, Partai Buruh siap memberikan pemerintah yang stabil, efektif dan aman untuk tiga tahun ke depan.

Namun mayoritas tipis Gillard di parlemen menimbulkan sejumlah keraguan tentang berapa lama ia bisa bertahan di puncak kekuasaan. Seorang anggota parlemen di majelis rendah 150 kursi yang berganti pihak bisa membwa kekalahan legislatif bagi pemeirntahan Gillard. Atau lebih buruk dari itu, kekalahan dalam mosi tidak percaya.

Julia Gillard, perempuan pertama yang menajdi perdana menteri di Australia, menggantikan Kevin Rudd sebagai ketua Partai Buruh, dan otomatis sebagai perdana menteri, Juni lalu. Dia menang tanpa perlawanan dalam pemungutan suara 112 anggota parlemen Partai Buruh.

Renata Permadi/afp

Editor: Hendra Pasuhuk