1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Google Beralih Ke Hongkong

23 Maret 2010

Tolak sensor di Cina daratan, Google mengalihkan operasi ke server di Hongkong yang masih bebas sensor. Pemerintah Cina bereaksi dan memblokir akses ke Google Hongkong.

https://p.dw.com/p/MaJP
Foto: AP

Januari lalu, Google mengancam akan menarik diri dari Cina karena situs internetnya disensor di Negeri Tirai Bambu. Senin (22/03) lalu, Google mulai bertindak. Situs cina google.cn tidak lagi menampilkan mesin pencari Google. Perusahaan internet Google memindahkan situsnya ke Hongkong. Pengguna yang mengetik google.cn otomotis dialihkan ke situs baru yaitu google.com.hk. HK adalah singkatan dari Hongkong. Kota ini memiliki status istimewa di Cina karena di sini tidak berlaku sensor ketat seperti di Cina daratan. "Pintar sekali. Dengan cara ini mereka bisa mempertahankan mesin pencari berbahasa mandarin. Jadi situsnya tidak ditutup seluruhnya," komentar aeorang pengguna internet Cina tentang kebijakan Google:

Saat Google memasuki pasar internet Cina tahun 2006, perusahaan ini setuju untuk tunduk pada aturan sensor yang berlaku di Cina. Istilah-istilah yang dinilai berbahaya oleh pemerintah disaring dan disensor. Beijing langsung menanggapi langkah Google yang memindahkan situsnya ke Hongkong. Pemerintah meluncurkan pernyataan resmi yang dibacakan pembawa berita stasiun televisi Cina CCTV:

"Pemerintah Cina menggarisbawahi bahwa perusahaan asing harus menghormati undang-undang Cina. Google melanggar perjanjian tertulis yang disepakatinya saat mulai berbisnis di pasar Cina dengan melangkahi undang-undang internet Cina. Beijing tidak akan berkompromi jika topik komersial dipolitisasi."

Pada dasarnya, situasi konkretnya tidak berubah. Hanya beberapa saat setelah situs web Google untuk Cina dipindahkan ke Hongkong, sistem sensor yang digunakan Beijing langsung aktif. Di Hongkong, situs google.com.hk bisa diakses tanpa masalah. Tapi pengguna internet di Cina daratan tetap tidak bisa membuka informasi yang disensor. Pengguna internet yang mencobanya bercerita: "Melalui situs Google versi Hongkong kami tetap tidak bisa membuka situs yang disensor. Istilah seperti Lapangan Tianmanen, tanggal 4 Juni, Liu Xiabao atau Tibet memang tercantum di hasil pencarian, tapi situsnya tidak bisa dibuka."

Dengan memindahkan situs berbahasa Mandarin ke Hongkong, Google tetap memiliki akses pada pasar Cina. Pangsa pasar Google di Cina mencapai 35 persen. Sebenarnya ini meleset dari target pencapaian Google yang mengharapkan pangsa lebih besar. Meski begitu: 380 juta warga Cina memiliki akses internet dan jumlahnya terus bertambah. Di masa depan, Cina menyimpan peluang bisnis besar, terutama di sektor iklan online. Karena itu, Cina tetap penting bagi perusahaan internet Google. Komunitas dunia maya di Cina kini berspekulasi bahwa pesaing Google Microsoft, berambisi untuk memasuki pasar Cina daratan dengan mesin pencarinya Bing yang berbahasa Mandarin.

Petra Aldenrath/Ziphora Robina

Editor: Hendra Pasuhuk