Grup B: Laga di Grup Dinamit

Bagi kesebelasan yang berada di grup B, di satu sisi mereka menghadapi mimpi buruk, tapi di sisi lainnya inilah tantangan besar. Tapi semua sepakat, bahwa grup B pada Piala Euro 2012 adalah grup terberat. "Ibaratnya dinamit yang siap meledak", kata pelatih timnas Denmark Morten Olsen.

Ungkapan yang tepat, mengingat Denmark adalah satu-satunya tim "underdog" dalam grup neraka ini. "Kami tidak punya peluang banyak untuk lolos", aku pemain terbaik Denmark tahun ini, William Kvist yang kini bermain untuk tim bundesliga VfB Stuttgart.

"Keuntungannya, kami bisa berlaga tanpa beban apapun", paparnya. Artinya, dengan ironi ini ditegaskan, Denmark tidak takut tim manapun, dan bisa menjadi sangat berbahaya. Sejarah menunjukkan, Denmark yang tidak diunggulkan mampu menekuk Jerman pada final Piala Eropa 1992 dan jadi juara.

Portugal: lebih dari sekedar Ronaldo

Juga Portugal mengakui harus berjuang keras agar lolos ke babak berikutnya. Sebab, terutama Jerman dan Belanda dipandang sebagai favorit untuk terus melaju. "Ini grup gila-gilaan yang amat berat dengan tiga kesebelasan besar", keluh pelatih timnas Portugal, Paulo Bento.

Portugal akan berlaga melawan Jerman di pertandingan pertama grup. Runner up juara Eropa 2004 itu mengharapkan dapat membalas dendam terhadap Jerman, terkait kekalahan mereka dalam Piala Eropa 2008 dan Piala Dunia 2006.

Untuk itu pelatih Bento membuat formasi campuran antara pemain senior dan pemain muda berbakat. Tapi tulang punggung tim Portugal tetap pemain andalan Cristiano Ronaldo serta Pepe (Real Madrid) dan Nani (Manchester United). Bento menegaskan, merupakan kehormatan baginya, dapat memasang superstar sekelas Ronaldo dalam turnamen ini.

Jerman kejar gelar juara

Juga Jerman harus bekerja keras agar lolos ke babak berikutnya. Setelah laga perdana melawan tim kuat Portugal, di laga kedua, tim asuhan pelatih Joachim Löw ini sudah harus berhadapan dengan musuh bebuyutan Belanda. "Kami sudah cukup percaya diri", tegas Löw. Para pemain disebutkan haus sukses besar. Targetnya adalah membawa pulang gelar juara Eropa yang keempat, setelah jadi juara tahun 1972,1980 dan 1996.

Untuk mencapai sasaran itu, Löw punya cukup kader bermutu. Dia punya pilihan berlebih untuk pemain menyerang, walaupun masih harus membenahi bagian belakang. Löw bisa memilih gelandang menyerang, apakah ia akan memasang Mario Götze, Marco Reus (Borussia Dortrmund), Bastian Schweinsteiger (Bayern München, Lukas Podolski (FC Köln) atau dua pemain tangguh dari Real Madrid Mesut Özil serta Sami Khedira.

Tapi pelatih timnas Jerman itu juga mengakui, inilah grup terberat, paling menarik dan paling imbang dalam kompetisi Piala Euro 2012. "Kami tidak memandang tim Jerman sebagai favorit grup", ujar Löw merendah.

Belanda dengan skuad ofensif

Setelah meraih sukses jadi runner up juara Piala Dunia di Afrika Selatan 2010, Belanda kini juga menggantungkan ambisi menyabet gelar juara Eropa. Terakhir 1988 Belanda membawa pulang gelar juara Eropa setelah mengalahkan Uni Sovyet di babak final.

Tekad tim di bawah asuhan pelatih Bert van Marwijk ini dibuktikan pada babak kualifikasi, dengan mencetak gol lebih banyak dari Jerman. Untuk menghadang tim favorit dengan nama besar, dipasang strategi permainan ofensif dengan striker unggulan Klaas-Jan Huntelaar (Schalke 04) dan Robin van Persie (FC Arsenal). Juga ada dukungan pemain top lainnya seperti Wesley Sneijder (Inter Milan), Arjen Robben (Bayern München) dan Dirk Kuyt (Liverpool).

"Saya akan susun formasi kesebelasan, yang dipastikan akan meraih banyak sukses", kata van Marwijk. Tapi dia juga menyatakan menaruh respek pada konstelasi di grup B. "Ini merupakan tantangan besar, motivasinya sekarang sudah ada".

Dari awal sudah dipastikan, laga di grup B akan sangat berat dan ketat. Sejumlah timnas saat hasil undian grup bahkan menyatakan lega tidak terpilih ke grup B. Tidak kurang dari pelatih timnas Inggris yang mundur belum lama ini, Fabio Capello menyatakan, Grup B adalah grup paling keras.

Olivia Fritz/Agus Setiawan

Editor : Dyan Kostermans