1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Harapan dan Kecemasan setelah Kematian Bin Laden

12 Mei 2011

Kematian pemimpin Al Qaida Osama bin Laden, disambut dengan kecemasan akan adanya aksi balas dendam. Sementara bagi Afghanistan, kematian bin Laden bisa menjadi sebuah harapan akan terciptanya perdamaian di negeri ini.

https://p.dw.com/p/11EGj
Para pejuang Taliban yang menyerahkan diri kepada pemerintah Afghanistan di Sare Pol, Jumat (15/04)Foto: DW

Di Amerika Serikat, aparat keamanan masih menyelidiki data dan dokumen yang disita dari tempat persembunyian Osama bin Laden. Data dan dokumen sitaan menunjukkan bahwa selama berada di tempat persembunyian, Osama bin Laden tetap menjalin komunikasi dengan anggota Al Qaida. Dari rumah persembunyian itu, aparat keamanan Amerika juga menyita buku harian yang diduga milik Osama.

Buku harian yang ditulis tangan itu menunjukkan informasi mengenai pentingnya menyerang Amerika. Dalam buku itu juga tertulis daftar hari-hari penting dalam kalender Amerika, yakni peringatan kemerdekaan 4 Juli, Natal dan peringatan ulang tahun ke 10 tragedi World Trade Centre WTC. New York dan Washington DC juga disebut dalam dokumen, dengan target jalur rel kereta api. Berdasarkan dokumen ini, aparat keamanan Amerika, pekan lalu memperketat pengamanan di jalur kereta api.

Kematian Osama, juga disambut dengan kesiagaan di Rusia. Perdana Menteri Dmitry Medvedev, telah memerintahkan Kementerian Dalam Negeri, Dewan Keamanan dan Badan Intelijen untuk memperketat pengamanan.

"Penghancuran teroris seperti Bin Laden berhubungan langsung dengan tingkat keamanan di Rusia. Bukan rahasia umum lagi bahwa jaringan teror yang terkenal secara internasional, yaitu Al Qaida, secara teratur mengirim teroris kepada kami. Dan, sampai sekarang masih menyelundupkan utusan mereka ke Rusia. Lewat aksi-aksi khusus, utusan-utusan ini secara teratur kami hancurkan. Hubungan antara berbagai peristiwa internasional dan langkah-langkah negara lain untuk menangani krisis, dengan peristiwa-peristiwa di Rusia, harus mendapat lebih banyak perhatian aparat keamanan kami," dikatakan Dmitry Medvedev.

Perdana Menteri India juga bergerak cepat. Kurang dari dua pekan setelah kematian Osama, Manmohan Singh langsung berkunjung ke Afghanistan. Singh dijadwalkan bakal membahas isu keamanan regional pasca kematian Osama dengan Presiden Afghanistan Hamid Karzai. Selama ini, India dan Afghanistan menuding adanya elemen di dalam pemerintahan Pakistan yang memberi dana bagi kelompok teroris, dalam dua serangan atas kedutaan India di Kabul.

Kematian Osama membuat Islamabad menjadi sorotan. Banyak kalangan mempertanyakan komitmen Pakistan, yang selama ini mendapat bantuan dana, dalam perang melawan terorisme. Persembunyian Osama yang terletak di kawasan elit militer, memperkuat kecurigaan bahwa ada pejabat Pakistan yang melindungi gembong teroris tersebut.

Bagi Afghanistan, kematian bin Laden membawa harapan baru bagi perdamaian. Pakar Taliban, Ahmed Rashid, mengatakan, kematian Osama harus menjadi momentum untuk membuka dialog antara pemerintah Afghanistan dengan kelompok pemberontak Taliban. Rahid mengingatkan bahwa Taliban berbeda dengan Al Qaida, meski dua kelompok itu selama hampir dua puluhan tahun menjalin aliansi. Taliban, kata Rashid adalah gerakan nasional dengan agenda nasional, sementara Al Qaida adalah organisasi teroris internasional dengan agenda dunia.

Tak hanya pemerintahan Karzai, menurut Rashid perlu ada pembicaraan khusus antara Amerika dengan Taliban untuk mengakhiri konflik di Afghanistan. Di Amerika Serikat sendiri, kematian Osama juga memperkuat desakan agar Presiden Obama mempercepat penarikan pasukan dari Afghanistan.

Andy Budiman/dpa/rtr/afp
Editor: Yuniman Farid