1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Harapan Serbia Masuk Uni Eropa Semakin Kuat

21 Juli 2011

Dengan tertangkapnya penjahat perang Goran Hadzic, Serbia berhasil memenusi semua persyaratan masuk Uni Eropa. Tetapi proses penyembuhan trauma perang masih panjang.

https://p.dw.com/p/120rb
Goran Hadzic akan diekstradisi ke Den Haag
Goran Hadzic akan diekstradisi ke Den HaagFoto: AP

Tertangkapnya tersangka penjahat perang di bekas Yugoslavia Goran Hadzic, yang akan diekstradisi dari Serbia ke Tribunal Perang PBB, menjadi sorotan berbagai harian internasional. Harian Swiss Basler Zeitung menulis dalam tajuknya: Kincir pengadilan internasional memang berputar dengan lambat, tetapi akhirnya, yang mengejutkan, kerjanya ternyata efektif. Goran Hadzic adalah orang terakhir dari 161 terdakwa yang berhasil diserahkan ke Tribunal Perang PBB, dua belas tahun setelah perang Yugoslavia berakhir. Memang ada sejumlah proses pengadilan dan keputusan-keputusan penting yang masih menunggu di Den Haag, tetapi para pengusut sudah memenuhi tugasnya. Di masa depan proses pengejaran para penjahat perang akan menjadi tugas pengadilan di negara bekas lawan perang. Pada akhirnya desakan negara-negara Balkan barat kepada Uni Eropa menyebabkan penuhnya bangku-bangku para terdakwa di Den Daag. Sekarang semua negara yang bersangkutan telah memenuhi kewajibannya kepada Tribunal Perang PBB. Tetapi di rumah, mereka sendiri masih harus menghadapi proses penyembuhan dari trauma perang masa lalu yang menyakitkan.

Sementara itu harian liberal kiri Polandia Gazeta Wyborcza berkomentar: Goran Hadzic bukanlah pembunuh paling brutal di wilayah Balkan. Tetapi justru Hadzic sebagai pimpinan dari apa yang disebut Republik Serbia Krajina merupakan orang yang pertama kali mempraktekan politik pembersihan etnis di Kroasia. Dengan ditangkapnya Hadzic, Serbia telah memenuhi semua tuntutan internasional. Daftar 161 penjahat yang diburon oleh Tribunal Perang di Den Haag sudah lengkap, semua antara meringkuk di penjara atau sudah meninggal. Serbia akan masuk Uni Eropa dengan akun bersih, tetapi tetap mengusung bendera tradisionalnya yang berlambang burung elang berkepala dua. Kroasia juga akan tetap memakai benderanya yang terlihat seperti papan catur. Kedua negara telah menjauhkan diri dari kejahatan, yang dilakukan dibawah bendera-bendera ini, dan juga dari para pelaku kejahatannya. Wilayah negara mereka sekarang sudah bersih secara etnis, hati nurani mereka juga sekarang murni.

Ditangkapnya Goran Hadzic yang berusia 52 tahun di Serbia dengan tuduhan kejahatan perang di Kroasia tahun 1991 sampai 1995 juga menjadi sorotan harian Norwegia Aftenposten. Harian yang terbit di Oslo ini menulis: Jika luka dari perang saudara di bekas Yugoslavia ingin disembuhkan, maka sebuah proses pengadilan tidak bisa dihindari. Para korban perang dan keluarganya tetap mempunyai hak untuk ini. Penangkapan Goran Hadzic penting bagi citra Serbia, baik di wilayah Balkan, maupun di wilayah Eropa lainnya. Uni Eropa menjadikan penangkapan ini sebagai salah satu syarat untuk masuknya Serbia sebagai anggota. Pemerintah di Beograd telah memenuhi syarat ini. Dengan begitu semakin kuat harapan Serbia, bahwa akhirnya pintu menuju Eropa terbuka.

Eropa harus cari jalan keluar lain dari krisis hutangnya
Eropa harus cari jalan keluar lain dari krisis hutangnyaFoto: Picture-Alliance/dpa

Sementara itu beberapa harian internasional lainnya tetap mengomentari tema krisis keuangan di zona Euro yang semakin berkepanjangan. Harian Perancis Le Monde menulis: Tragedi Yunani ini berlangsung terlalu lama. Krisis ini bukan lagi krisis hutang Yunani, ini sebuah krisis Euro, krisis sistem pajak Eropa, gampangnya, ini adalah sebuah krisis Eropa. Negara-negara Eropa yang tidak bisa mengambil keputusan dan tidak bisa sepakat, ibaratnya terus menambal ban yang sudah botak, seperti apa yang mereka lakukan selama 18 bulan terakhir. Memang ini bisa memperpanjang perjalanannya secara sementara, tetapi tidak menyelesaikan masalahnya. Setelah Yunani, Irlandia, Portugal, negara-negara lain seperti Italia dan Spanyol juga terkena dampak krisis. Ketakutan penularan sudah menjadi realitas. Eropa terancam integritasnya, kemampuan berkompetisinya dan bahkan eksistensinya sebagai kekuatan ekonomi. Eropa harus keluar dari situasi ini. Bannya harus diganti. Sebuah krisis yang luar biasa memerlukan pemecahan yang luar biasa juga.

Anggatira Gollmer/dpa
Editor: Agus Setiawan