1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Hendak Mudik Lebaran, Perahu TKI Tenggelam

15 Juli 2014

Paling tidak dua orang tewas dan 18 lainnya hilang setelah sebuah kapal kelebihan beban yang membawa tenaga kerja ilegal Indonesia yang akan mudik lebaran, terbalik di lepas pantai Malaysia.

https://p.dw.com/p/1Cd9N
Foto: Reuters

Perahu yang terbuat dari fiberglass itu terbalik dan tenggelam Senin larut malam dengan sekitar 80 orang yang berada di atasnya ketika sebuah kapal patroli mengejar kapal kecil itu di negara bagian Johor, demikian pernyataan Badan Penegakan Maritim Malaysia.

“Perahu itu membawa imigran ilegal yang akan mudik ke Indonesia” untuk merayakan lebaran di akhir Ramadhan, demikian pernyataan pejabat setempat, sambil menambahkan bahwa 59 orang berhasil diselamatkan.

”Perahu itu kecil dan… kelebihan beban penumpang,” kata pejabat yang tidak bersedia disebutkan namanya itu.

Ia mengatakan mayat seorang laki-laki dan seorang perempuan sejauh ini telah ditemukan.

Kapal itu sedang menuju pulau Batam, Indonesia dan kemudian karam tiga mil laut dari Tanjung Piai, semenanjung titik paling selatan Malaysia, kata dia, menambah harapan bahwa mereka yang hingga kini masih hilang akan bisa berenang dengan selamat.

Pejabat Malaysia itu mengatakan bahwa pihak berwenang masih menyelidiki kecelakaan tersebut, tapi tukang perahu – yang termasuk diantara mereka yang hilang – kemungkinan panik ketika ia melihat kapal patroli Badan Penegakan Maritim Malaysia dan kemudian kehilangan kendali atas kapal.

Ia membantah laporan media lokal yang menyebutkan bahwa kedua kapal itu bertabrakan.

Hukum majikan mereka

Kecelakaan kapal adalah hal yang lazim di Malaysia, negara yang menarik ratusan ribu pekerja ilegal dari wilayah tetangga, untuk mengisi lowongan di pabrik, perkebunan, konstruksi dan sektor-sektor lainnya yang enggan dimasuki oleh tenaga kerja lokal.

Pemerintah telah meningkatkan patroli sepanjang garis pantai selama Ramadhan, seiring banyaknya buruh migran ilegal dari Indonesia yang ingin sembunyi-sembunyi keluar dari negara itu untuk merayakan Idul Fitri akhir Juli.

Pemerintah harus menindak agen dan majikan yang mengambil keuntungan dari para perkerja ilegal serta korupsi diantara para pejabat perbatasan, kata Aegile Fernandez, seorang aktivis buruh migran Malaysia, Tenaganita.

“Jika ini tidak dilakukan, maka akan terjadi lagi dan lagi,“ kata dia.

Belasan orang tewas dan sekitar dua puluhan lainnya hilang bulan lalu dalam dua kecelakaan kapal akibat cuaca buruk di lepas pantai barat Malaysia. (Baca: Perahu Berisi TKI Tenggelam)

Kapal itu juga membawa para pekerja asal Indonesia, yang mencoba keluar diam-diam dari negara itu untuk merayakan bulan suci Ramadhan.

Sekitar dua juta pekerja asing diperkirakan hidup di Malaysia secara ilegal, selain dua juta lainnya yang tercatat sebagai buruh migran legal.

Malaysia juga menarik para pengungsi dari negara-negara yang dilanda konflik seperti Myanmar dan Sri Lanka, yang datang secara ilegal dan berharap bisa dipindahkan ke Amerika Serikat, Australia atau negara-negara lain yang bersedia menampung mereka.

ab/hp (afp,ap,rtr)