1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Hidung Manusia Mampu Deteksi 1 Trilyun Bau

25 Maret 2014

Apa yang diketahui oleh hidung Anda? Menurut para peneliti, hidung manusia ternyata bisa membedakan jauh lebih banyak bau dari yang diperkirakan sebelumnya.

https://p.dw.com/p/1BUtn

Penelitian ilmiah telah membuktikan, bahwa manusia bisa membedakan jutaan warna berbeda dan sekitar 340.000 bunyi berbeda. Tapi dimensi kemampuan manusia mencium bau masih dianggap sebagai misteri.

Sejak tahun 1920-an ada anggapan, manusia hanya bisa mengenali sekitar 10.000 bau. Tapi kini para peneliti di Rockefeller University di New York mengatakan, itu adalah asumsi yang salah. Mereka merancang eksperimen untuk mengetahui angka yang sesungguhnya.

Bau yang berbeda

Eksperimen tersebut melibatkan 26 laki-laki dan perempuan dari berbagai ras dan etnik, berusia antara 20 dan 48 tahun. Mereka diberikan tiga tabung dengan bau tertentu sekaligus. Dua identik dan yang ketiga berbeda. Peserta eksperimen kemudian diminta untuk mengidentifikasi bau yang berbeda. Mereka melakukannya dengan 264 bau.

Peneliti menggunakan 128 molekul bau dengan spektrum wewangian yang luas. Seperti jeruk, bawang putih, kulit, tembakau dan mencampurnya dengan bau yang lain. Jika dikombinasikan dengan banyak molekul bau, maka sulit untuk mengenali bau tersebut.

Tapi para peserta eksperimen sering mengidetifikasi dengan benar, bau yang berbeda dari dua bau lainnya. Peneliti kemudian mengkalkulasi berapa banyak bau yang mampu dikenali manusia biasa, dengan semua kemungkinan campuran dari 128 molekul yang ada.

Lebih dari 1 trilyun

Mereka lalu mengestimasi, manusia biasa bisa mengenali lebih dari 1 trilyun bau yang berbeda. Bahkan peneliti mengatakan, angka ini terlalu rendah karena ada lebih banyak molekul bau dibanding 128 yang digunakan dalam eksperimen.

Wewangian yang dicium manusia sehari-hari, biasanya bukanlah molekul bau tunggal, melainkan hasil campuran. Wangi bunga mawar misalnya, memiliki 275 komponen bau yang berbeda. Peserta eksperimen biasanya bisa membedakan campuran molekul bau dengan kadar yang hampir sama. Tapi mereka kesulitan jika campurannya jauh tidak seimbang.

Manusia bisa mengenali bau, jika molekul bau memasuki hidung dan dideteksi oleh 400 reseptor saraf olfaktori. Informasi ini kemudian dikirimkan ke otak, termasuk bagian yang mengendalikan emosi dan ingatan. Bau bisa menghasilkan efek emosional yang dalam, mengingatkan seseorang akan sosok yang mereka cintai atau tempat yang dulu pernah dikunjungi.

"Kontribusi terpenting penelitian ini adalah pembuktian teori yang salah tentang manusia yang tidak punya indera penciuman baik," ujar Leslie Vosshal, ketua penelitian tersebut. "Kita bisa mencium bau dengan sangat baik."

vlz/hp (rtr, afp)