1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Hollande Siap Tantang Sarkozy

17 Oktober 2011

Francois Hollande akan mencoba merebut jabatan presiden dari Nicolas Sarkozy dan mengembalikan tokoh sosialis ke istana Elysee, untuk pertama kalinya dalam 17 tahun.

https://p.dw.com/p/12tGO
Francois HollandeFoto: dapd

Francois Hollande, seorang moderat, mengatakan Perancis harus memulihkan keseimbangan pembukuannya tanpa mengorbankan kesejahteraan negara atau mengurangi jumlah guru sekolah yang dipekerjakan oleh negara. Ia unggul dengan 56 persen perolehan suara dari ketua Partai Sosialis Martine Aubry dalam pemilihan pendahuluan kandidat gaya Amerika Serikat yang untuk pertama kalinya dilakukan Perancis.

Dalam pidatonya, Hollande mengatakan : "Malam ini, saya mendapat mandat dari sebagian warga Perancis untuk membawa haluan kiri menuju kemenangan. Saya akan menggunakan seluruh kekuatan saya dan menjamin kepada Anda semua, bahwa saya punya kemauan keras agar kita berhasil mewujudkan peralihan kekuasaan."

Walaupun Hollande belum pernah menduduki jabatan di pemerintahan nasional dan kurang dikenal di luar Perancis, pria berusia 57 tahun ini dikenal sebagai politisi yang jenius. Hollande menjadi favorit di partainya, setelah Dominique Strauss-Kahn mengundurkan diri.

"Saya menganggap serius masa depan kita bersama. Saya khawatir akan kekacauan keuangan, globalisasi berlebihan, masalah Eropa dan bahaya yang mengancam lingkungan. Saya ingin menjelaskan kepada bangsa Perancis, negara ini bisa menemukan proyek baru. Kita harus melakukannya, agar bisa kembali mebuat kemajuan.", demikian Hollande.

Hari Sabtu mendatang (22/10), Hollande akan diumumkan secara resmi sebagai kandidat dari partai sosialis. Berdasarkan berbagai jajak pendapat, ia diperkirakan akan bisa secara mudah mengalahkan Sarkozy dalam pemilihan presiden. Selama berbulan-bulan, survey menunjukkan, pemilih di Perancis siap mengembalikan haluan kiri ke istana Elysee dan mendepak Sarkozy dari posisinya.

Pesaing Hollande, Martine Aubry, sempat menggunakan kata-kata keras dalam kampanyenya. Namun, dalam pidato setelah kekalahannya, Aubry yang memimpin Partai Sosialis mengatakan, ia menyambut kemenangan Hollande dan akan menginvestasikan semua kekuatan dan energinya untuk memastikan Hollande akan menjadi Presiden Perancis berikutnya.

Aubry menegaskan, "Hingga hari Sabtu terjadi perdebatan. Hari Minggu dilakukan pemilihan. Kini kita berkumpul untuk mendukung kandidat bersama. Kini terwujud tim perubahan bagi Perancis. Mereka akan membuka babak baru setelah pihak konservatif berkuasa selama 10 tahun dan lima tahun bersama Sarkozy."

Sarkozy sendiri belum mengumumkan niatnya untuk mencalonkan diri kembali. Tetapi beberapa pengamat yakin ia akan melakukannya. Walaupun selama lima tahun menjabat, Sarkozy kerap berhadapan dengan masalah berat. Diantaranya, krisis ekonomi global terparah sejak Perang Dunia kedua dan menjauhkan para pemilihnya karena menurunkan pajak bagi kaum kaya di masa-masa sulit.

afp/rtr/dpa/Vidi Legowo-Zipperer

Editor : Agus Setiawan