1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Hubungan Cina-Malaysia Memburuk Terkait MH370

28 Maret 2014

Arus deras kritik dari pemerintah dan rakyat Cina atas Malaysia dalam penanganan pesawat yang hilang, membuat hubungan kedua negara menjadi semakin dingin.

https://p.dw.com/p/1BXj3
Foto: Reuters

Sejak Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 menghilang tiga pekan lalu, negara Asia Tenggara itu menghadapi serangan verbal dari pemerintah Cina serta media dan kerabat penumpang yang berasal dari negara itu, yang marah dengan buruknya komunikasi dan respon Malaysia dalam menangani krisis tersebut.

Sejumlah selebritas asal Cina telah melontarkan kritik keras di media sosial, menyerukan kepada jutaan pengikut mereka untuk memboikot Malaysia, yang diperkirakan bakal mengancam industri turisme negeri jiran.

Di Malaysia, reaksi Cina dianggap semakin sewenang-wenang, terlalu kasar dan munafik.

“Apakah mereka pikir hanya merekalah yang berduka atas hilangnya pesawat ini?” tulis seorang pengguna Facebook asal Malaysia bernama Pei Ling Gan.

“Saya penasaran apakah mereka akan bicara keras melawan pemerintahan mereka dalam kasus Tibet dan Taiwan atas nama kebenaran dan keadilan juga.”

Sejumlah selebritas papan atas Cina, termasuk aktris Zhang Ziyi, yang berperan dalam film "Crouching Tiger, Hidden Dragon", telah mengecam dan menyerukan kepada warga Cina agar tidak mengunjungi Malaysia.

Kerabat penumpang MH370 asal Cina yang berduka, mengutuk dan berteriak di depan kedutaan besar dan kantor maskapai Malaysia di Beijing, sambil menuduh mereka telah membunuh orang yang mereka cintai. Sebagian besar penumpang berasal dari Cina.

Keluarga penumpang sempat melempari kedutaan Malaysia di Beijing Selasa (25/3) lalu dan rombongan mereka diantar oleh bis yang disediakan oleh polisi, memperkuat kecurigaan bahwa pemerintah Cina ikut mendorong ledakan frustasi dan kemarahan agar dialihkan kepada Malaysia.

Dampak bagi pariwisata

”Hubungan antara pemerintah Malaysia dan Cina cukup kuat. Jadi saya tak tahu kenapa mereka bertindak seperti ini, mungkin karena cara ini lebih mudah,” kata Nur Jazlan

Mohamed, anggota parlemen dari partai yang berkuasa di Malaysia.

Para pemimpin Cina telah beberapa kali ”menuntut“ tindakan dari Malaysia, sementara media yang dekat dengan Beijing bahkan menurunkan tulisan yang lebih keras, sambil mempertanyakan lebih jauh – dengan berkaca pada kasus MH370 – mengenai ambisi Malaysia untuk menjadi sebuah negara maju.

Para ahli mengatakan para pemimpin Cina sadar adanya tekanan opini dalam negeri yang mengharapkan para pemimpin berdiri membela kepentingan warganya di luar negeri.

Perdana Menteri Malaysia Najib Razak berencana mengunjungi Cina pada Mei ini sebagai bagian dari rangkaian kunjungan balasan yang direncanakan untuk menandai 40 tahun hubungan diplomatik kedua negara.

Kamar Dagang Malaysia untuk Cina akan menunda sejumlah acara yang telah mereka rencanakan untuk menandai peringatan itu, kata wakil presiden kamar dagang tersebut, Tan Yew Sing.

Menteri Turisme Malaysia Nazri Aziz, hari Senin (24/3) lalu mengatakan bahwa roadshow ”Tahun Kunjungan Malaysia“ di Cina akan ditunda hingga kasus MH370 selesai.

Biro perjalanan Cina telah melaporkan anjloknya pemesanan ke Malaysia. Harian China Daily melaporkan pada hari Rabu (26/3) bahwa salah satu biro perjalanan terbesar yang berbasis di Beijing yakni China Youth Travel Service, telah membatalkan semua pemesanan yang telah dibuat sebelumnya dengan Malaysia Airlines.

ab/cp (afp, rtr, ap)