1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

IHH Sebagai Duri di Mata Israel

2 Juni 2010

Organisasi Turki IHH berdiri di belakang konvoi kapal bantuan kemanusiaan bagi Jalur Gaza yang diserang Israel hari Senin (31/05) dan sejak lama sudah merupakan duri di mata Israel.

https://p.dw.com/p/Ng71
Gaza Aktivis dipulangkan oleh IsraelFoto: AP

IHH sejak lama mengganjal hati Israel terutama karena tidak hanya bekerja sama dengan Hamas, tetapi juga menolak menyebut Hamas sebagai organisasi teror. Organisasi Turki ini sangat kontroversial. Di situs internet Wikipedia misalnya, keterangan mengenai IHH telah diganti 150 kali hanya dalam waktu 48 jam. Baik pihak pro Israel maupun pro Palestina masing-masing mengklaim mengetahui pasti keorganisasian IHH. Ini terlihat melalui upaya kedua kubu untuk memperalat IHH bagi kepentingan masing-masing.

IHH sendiri selalu menegaskan bahwa misi mereka satu-satunya adalah beramal dan bantuan kemanusiaan, tidak tergantung pada kepercayaan ataupun kebangsaan. "Insani Yardim Vakfi", demikian nama lengkap organisasi ini yang artinya adalah "Yayasan bagi Bantuan Kemanusiaan", disingkat IHH.

Organisasi ini didirikan pada pertengahan tahun 90-an saat perang Bosnia. Sekarang IHH aktif di seluruh dunia, misalnya di Ethiopia, Somalia, Haiti dan tentunya juga di Timur Tengah. IHH membangun sekolah-sekolah, membantu kamp-kamp pengungsi dan membagikan obat-obatan serta bahan pangan.

Pada hari-hari terakhir, terdengar berulang kali tuduhan dari Israel bahwa IHH memiliki kontak dengan ekstrimis dan teroris, terutama Hamas. Memang pada kenyataannya, IHH giat di wilayah pesisir sejak awal blokade Gaza tiga tahun lalu. Saat berkunjung di Jalur Gaza, Bülent Yildirim, ketua IHH mengatakan bahwa tiga hingga empat tahun lalu orang menyebut Hamas sebagai organisasi teroris. Tetapi sekarang orang melihat Israel, Amerika Serikat dan Inggris sebagai teroris.

Jadi tidaklah mengherankan, jika Israel antara lain menuding ketua IHH Yildirim menyampaikan pidato hasutan, dan menuduh IHH dekat dengan teroris. IHH sendiri membalas tudingan itu dengan mengatakan bahwa Hamas kenyataannya berkuasa di Jalur Gaza, karena itu orang harus berbicara dengan Hamas. Tidak semua anggota Hamas adalah teroris. Mereka terutama adalah pejuang. Banyak orang Turki juga berpandangan begitu.

Sebelum konvoi kapal bantuan berlayar menuju Gaza, Ketua IHH Bülent Yildirim yang kontroversial itu berbicara di berbagai saluran televisi Turki. Ia menegaskan tujuan damai para aktivis di kapal-kapal itu: "Tentara Israel tidak akan dapat mendarat di kapal-kapal kami. Pihak berwajib di Israel ingin menciduk semua "gerilyawan" dari kapal-kapal ini. Teman.-teman kami di kapal bahkan tidak memiliki satu pisau lipat pun."

Seusai aksi militer hari Senin lalu (31/05), ucapan ketua IHH itu digunakan Israel untuk memojokkan organisasi bantuan Turki tersebut. Para aktivis dituduh membawa senjata ke kapal, dan tidak hanya pisau lipat, tetapi juga misalnya pelempar batu,kapak dan pentungan besi.

Ibrahim Karagül, kolumnis harian Turki yang berorientasi keagamaan Yeni Safak tidak mau menerima argumentasi itu. Baginya tidaklah penting, siapa yang dianggap Israel sebagai ekstrimis, melainkan siapa yang dianggap masyarakat internasional atau PBB sebagai ektrimis. Menurut Safak, PBB mengakui IHH sebagai organisasi bantuan kemanusiaan. Lain daripada yang digambarkan Israel, IHH tidak bekerja bagi tujuan ideologis.

Steffen Wurzel/Christa Saloh

Editor: Asril Ridwan