1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Ikhwanul Muslimin Ajukan Calon Presiden

1 April 2012

Sebelumnya, Ikhwanul Muslimin Mesir selalu menekankan tidak berniat mencalonkan kandidat dalam pemilihan presiden.

https://p.dw.com/p/14W0o
Newly released deputy chairman of the Muslim Brotherhood Khairat al-Shater attends a pro-democracy rally at Tahrir Square in Cairo in this March 4, 2011 file photo. The Muslim Brotherhood's Freedom and Justice Party (FJP) named Shater, a deputy to the Brotherhood's leader and an accomplished businessman in Egypt, as its presidential candidate on March 31, 2012 for May's vote, its official Facebook page said. REUTERS/Mohamed Abd El-Ghany/Files (EGYPT - Tags: CIVIL UNREST POLITICS PROFILE ELECTIONS) - eingestellt von gri
Präsidentschaftskandidat der Muslimbrüder in Ägypten: Chairat al-SchaterFoto: rtr

Sabtu (31/03), Ikhwanul Muslim Meser mengumumkan akan mendukung wakil pemimpin mereka dalam pemilihan presiden Mesir yang akan digelar bulan Mei mendatang.

Partai Kebebasan dan Keadilan (FJP), yang merupakan lengan politik Ikhwanul Muslimin di Parlemen, mengatakan, keputusan pencalonan Chairat el Shater sebagai presiden diambil karena khawatir bahwa revolusi di negara itu telah berhenti. „Kami melihat adanya hambatan di Parlemen untuk mengambil keputusan dalam mencapai tuntutan revolusi,“ dikatakan Ketua FJP Mohamed Morsy. „Kami memilih jalan kepresidenan bukannya karena kami serakah pada kekuasaan tetapi karena mayoritas di Parlemen tidak mampu memenuhi tugasnya,“ ditambahkan Morsy.

Partai FJP meraih kekuasaan setelah kemenangan menentukan dalam Pemilu Parlemen yang berakhir Januari lalu. FJP berhasil memenangkan sekitar setengah dari kursi legislatif. Pada awalnya, organisasi Islam ini mengatakan tidak akan mendukung satu calon presiden untuk menepis kekhawatiran antara kelompok liberal dan minoritas Kristen bahwa Ikhwanul Muslim berambisi untuk merebut kekuasaan.

Keputusan untuk mendukung calon presiden ini telah memecah dewan penasehat Ikhwanul Muslimin. Demikian menurut sumber yang tidak bersedia disebutkan seperti dikutip kantor berita Associated Press dan Reuters. Lebih jauh, pencalona el Shater dinilai dapat membagi suara di kalangan warga Muslim, karena tiga kandidat Islam lainnya sudah maju terlebih dahulu untuk memperebutkan posisi presiden.

Walaupun namanya tidak populer, el Shater dianggap sebagai tokoh yang memilikipengaruh besar dalam Ikhwanul Muslimin. Pengusaha yang pernah empat kali mendekam di penjara semasa rezim Hosni Mubarak ini, merupakan pemimpin perundingan dengan Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata Mesir (SCAF) dan juga dengan Dana Moneter Internasional (IMF).

Yuniman Farid (ap/rtr)