1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Uji Coba Vaksin AIDS Pada Monyet

6 Agustus 2013

Para peneliti Brasil telah mengembangkan vaksin HIV selama lebih dari 10 tahun. Kini mulai ditemukan terobosan dan mereka berencana untuk mulai mengujicobanya pada monyet tahun ini.

https://p.dw.com/p/19KRa
#45515841 - molecular biology © Vasiliy Koval
Symbolbild Grundsatzurteil USA zur Patentierung menschlichen ErbgutsFoto: Fotolia/Vasiliy Koval

Dikenal sebagai HIVBr18, vaksin bagi virus yang menyebabkan AIDS dikembangkan dan dipatenkan oleh tim peneliti dari fakultas kedokteran Universitas Sao Paulo di Brasil. Demikian keterangan yayasan penelitian pemerintah Sao Paulo (FAPESP).

Vaksin Mampu Meminimalisasi Efek Virus

Para peneliti mengatakan, pada tahap pengembangan saat ini, vaksin tidak mampu mengeliminasi virus secara keseluruhan dari organisme. Tapi vaksin bisa menahannya di tingkat viralitas yang cukup rendah, sehingga pasien yang terinfeksi tidak akan mengalami defisiensi imun atau bisa menularkan virus tersebut kepada orang lain.

Yayasan FAPESP juga menambahkan, uji coba pada monyet diperkirakan akan memakan waktu dua tahun. "Tujuan kami adalah menguji berbagai metode imunisasi untuk kemudian memilih metode mana yang mampu menghasilkan respon imun paling kuat. Baru setelahnya kami akan mengujinya pada manusia," ujar ilmuwan Cunha Neto yang dikutip oleh FAPESP. Lalu, jika dana yang dibutuhkan tersedia, uji klinis pertama bisa diluncurkan.

Monyet Rhesus Sebagai Obyek

Tim peneliti yang terdiri dari Edecio Cunha Neto, Jorge Kalil dan Simone Fonseca, mulai mengembangkan vaksin tersebut sejak tahun 2001. Mereka akan mengujinya pada kumpulan monyet rhesus yang disediakan oleh lembaga penelitian biomedis Butantan di Sao Paulo.

Monyet spesies tersebut dipilih sebagai "kelinci percobaan" karena sistem kekebalan tubuhnya mirip dengan manusia dan rentan terhadap SIV (virus Simian immunology), yang diperkirakan bisa menyebabkan HIV jika melintasi batasan spesies.

vlz/hp (afp, rtr)