1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Indonesia Ajak Pempimpin Islam Promosikan Toleransi

10 Mei 2016

KTT Pemimpin Islam Moderat di Jakarta serukan persatuan dan toleransi. Sayangnya, di Indonesia sendiri intoleransi justru meningkat selama beberapa tahun terakhir.

https://p.dw.com/p/1Il0V
Verkauf von Kopftüchern in Jakarta Indonesien
Foto: picture-alliance/dpa/Mast Irham

International Summit of The Moderate Islamic Leaders (ISOMIL) di Jakarta dibuka hari Senin (09/05) oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Dia mendesak para pemimpin Islam untuk menyebarkan pesan tentang Islam yang toleran demi mengekang ekstremisme yang sering muncul dari salah tafsir ajaran Islam.

Pada pembukaan KTT Internasional Pemimpin Islam Moderat itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, peran ulama Islam diperlukan untuk berbuat lebih banyak memperbaiki salah tafsir ajaran Islam.

"Kami berkumpul di sini hari ini untuk tujuan itu, untuk menghasilkan solusi untuk mengekang radikalisme dalam bentuk terorisme, perang dan konflik," kata Wakil Presiden.

Dia menambahkan, keberadaan 1,6 miliar umat Islam yang tersebar di 57 negara harus menjadi kekuatan untuk mempromosikan kebaikan Islam.

Demonstration Organisation Islamische Verteidigungsfront (FPI)
Aksi-aksi FPI menunjukkan wajah garang Islam di IndonesiaFoto: Reuters

Pertemuan yang diselenggarakan oleh Nahdlatul Ulama (NU) itu diharapkan menghasilkan pesan tentang pentingnya mempromosikan Islam yang damai guna memerangi radikalisme di seluruh dunia.

Lebih dari 300 pemimpin agama dari 33 negara, termasuk ulama dari Malaysia, Arab Saudi, Mesir, Turki, Suriah dan Iran menghadiri pertemuan dua hari tersebut.

Kalla mengatakan bahwa ekstremisme di Timur Tengah dan tindakan radikal di bagian lain dunia adalah hasil dari perang melawan pemerintahan otoriter, yang telah menyebabkan masa depan mereka jatuh dalam kegelapan.

Jusuf Kalla mencatat perlunya negara-negara Islam moderat mempromosikan kasih, kebaikan, dan bersatu untuk seluruh masyarakat.

Indonesien Java Sampang Anschläge auf Schiiten
Serangan kekerasan terhadap warga Syiah di Sampang, Agustus 2012Foto: Getty Images

Sayangnya, Indonesia sendiri selama beberapa tahun terakhir justru menunjukkan kecenderungan meningkatnya intoleransi dan represi terhadap kelompok-kelompok minoritas agama dan kepercayaan-

Indonesia beberapa kali mengalami serangan teror militan Islam, termasuk bom Bali tahun 2002 yang menewaskan 202 orang, sebagian besar wisatawan asing. Serangan terakhir berlangsung 14 Januari 2016 di Jakarta. Delapan orang tewas dalam serangan itu, termasuk 4 anggota militan Islam yang mengaku setia kepada ISIS.

hp/rn (ap, antaranews)