1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Indonesia Larang Masuk Aktivis Greenpeace

14 Oktober 2011

Petinggi Greenpeace dilarang memasuki Indonesia. Organisasi lingkungan hidup itu menduga perusahaan kertas PT Asia Pulp and Paper PT APP berada dibalik pencekalan itu.

https://p.dw.com/p/12sMt
Greenpeace aktif cegah penggundulan hutan di IndonesiaFoto: picture-alliance/OKAPIA KG,Germany

Direktur Eksekutif Greenpeace Inggris, John Sauven ditahan petugas imigrasi begitu mendarat di Bandara Soekarno Hatta Jakarta, meski sudah mengantungi visa bisnis. Kamis (13/10) malam, ia kemudian langsung dideportasi dengan pesawat yang sama. Petinggi organisasi lingkungan itu sebenarnya dijadwalkan bertemu dengan para pejabat senior Indonesia dan melihat kondisi hutan tropis di Sumatera.

Alasan rinci pencekalan tak disebutkan. Juru bicara Kementerian Hukum dan HAM Goncang Raharjo hanya mengungkap alasan pihak imigrasi. Disebutkan, langkah itu terkait dengan tulisan-tulisan petinggi organisasi lingkungan tersebut. Ia juga mengaitkan alasan nasionalisme dibalik pencekalan itu.

Sementara Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, Bustar Maitar menganggap dalih itu tak beralasan. Sebaliknya, ia menduga pencekalan itu terkait dengan aktivitas Greenpeace dalam mencegah perusakan hutan di Indonesia. Meski mengaku belum mengantongi bukti valid, Bustar meyakini, perusahaan kertas Asia Pulp and Paper (APP) yang dituding merusak hutan untuk memproduksi kertas berada dibalik pencekalan itu.

Dikatakannya, "Tidak ada artikel yang ditulis oleh John terkait Indonesia. Jadi saya pikir ini alasan yang dibuat-buat oleh pemerintah. Ini jelas bagian dari upaya untuk membungkam Greenpeace di Indonesia yang secara terang-terangan mengekspos kerusakan hutan yang terjadi di Indonesia." Tambahnya, "Kami tidak punya bukti valid, tapi kalau mengikuti logika yang paling berkepentingan untuk membungkam Greenpeace adalah Asia Pulp and Paper, grup dari Sinar Mas”

Lebih jauh Bustar Maitar mengungkapkan, sejak meluncurkan kampanye penyelamatan hutan awal tahun ini Greenpeace terus mendapat serangan. Terutama setelah aktif mengekspos perusakan hutan yang dilakukan PT APP perusahaan kertas terbesar di Indonesia sekaligus salah satu yang terbesar di Dunia itu.

Greepeace menemukan bukti-bukti perusakan hutan alam secara massif oleh perusahaan Group Sinar Mas itu di Riau, Jambi dan Sumatera Selatan. Dampak kampanye itu, sejumlah perusahaan ternama dunia seperti Adidas, Unilever dan Nestle memutus kontrak perusahaan pemasok kertas dan kemasan ini.

Upaya pembungkaman juga datang dari pihak lain, ungkap Bustar Maitar dari Greenpeace. "Kami sempat didatangi oleh pendemo dari salah satu ormas di Jakarta untuk menuntut pembubaran. Akhir tahun 2009 misalnya ada buku yang secara khusus diterbitkan untuk membungkam Greenpeace, judulnya dusta-dusta Greenpeace. Kemudian juga wacana di Media tentang pembubaran Greenpeace"

Lebih jauh, Bustar Maitar meyakinkan, kasus ini tak akan mengganggu kampanye Greenpeace menyelamatkan hutan di Indonesia yang laju perusakannya mencapai lebih dari satu juta hektar tiap tahunnya, atau salah satu yang tercepat di dunia.

Zaki Amrullah
Editor:Edith Koesoemawiria