1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Indonesia Minta Bantuan Padamkan Api

9 Oktober 2015

Setelah sempat menolak bantuan dari Singapura dan Malaysia, kini Indonesia melayangkan permintaan bantuan ke negeri jiran buat memadamkan kebakaran hutan di Kalimantan dan Sumatera.

https://p.dw.com/p/1GlOF
Indonesien Waldbrände in Süd Sumatra
Foto: Reuters/Antara/Nova Wahyudi

Setelah bergeming lama, Indonesia akhirnya sepakat menerima bantuan internasional untuk mengatasi kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan. "Kita kemarin sudah minta bantuan (ke beberapa negara) dan dibantu dari Singapura dalam proses, Rusia, Malaysia, Jepang," ujar Presiden Jokowi kepada harian Kompas.

Bencana asap yang berawal dari praktik pembakaran hutan buat membuka lahan itu perlahan menjadi situasi permanen buat beberapa provinsi di Sumatera dan Kalimantan. Pemerintah di Provinsi Riau misalnya terpaksa meliburkan sekolah sejak lebih dari sebulan. Sekitar 300.000 penduduk diyakini menderita gangguan saluran pernafasan akibat kabut asap.

Sejauh ini pemerintah di Jakarta telah menerjunkan 25.000 personal ke lokasi kebakaran. Selain itu, puluhan pesawat pemadam terbang setiap hari buat menyiram air dan membenih awan. Pemerintah sendiri memberi tenggat hingga akhir Oktober buat memadamkan hutan.

Rencananya Malaysia mengirimkan pesawat amfibi Bombardier CL415MP. Sementara Rusia sepakat meminjamkan pesawat multifungsi Beriev Be-200. Singapura sebelumnya telah bersedia mengirimkan tiga pesawat yang khusus dimodifikasi buat mengangkut air.

*Desain halaman depan harian Republika buat mencuri perhatian soal bencana asap

"Saya telah berkomunikasi dengan rekan sejawat di Indonesia, Ryamizard Ryacudu. Untuk saat ini, fokus bantuan yang diminta melibatkan satu pesawat yang mampu memadamkan kebakaran di kawasan yang luas," kata Menteri Pertahanan Malaysia Datuk Seri Hishammuddin Tun Hussein seperti dilansir Okezone.

Kebakaran hutan kali ini diperparah dengan kehadiran fenomena cuaca, El Nino yang membawa udara kering dan menghambat turunnya hujan di kawasan Asia Tenggara dan Australia. Badan Antariksa AS, NASA, sebelumnya memprediksi, bencana asap tahun ini serupa dengan tahun 1997 yang tercatat sebagai kabut asap paling parah dalam sejarah.



rzn/yf (afp,rtr)