1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Informasi BND Berhasil Cegah Serangan Teror

Marcel Fürstenau13 Agustus 2013

Menurut koordinator dinas rahasia Ronald Pofalla, pertukaran informasi antara BND dan NSA berhasil mencegah beberapa serangan teror.

https://p.dw.com/p/19OSL
Ronald Pofalla (CDU) spricht am 12.08.2013 im Bundestag in Berlin zu den Medienvertretern.
Ronald PofallaFoto: picture-alliance/dpa

Pofalla hari Senin (12/08/13) memberi keterangan kepada Komisi Pengawas dinas rahasia di parlemen, PKG. Dalam konferensi pers setelah rapat PKG, Pofalla menegaskan, dinas rahasia Amerika Serikat NSA dalam kegiatannya di Jerman tidak melanggar undang-undang Jerman.

Kepala Kantor Kanselir yang sekaligus menjabat sebagai Koordinator Dinas Rahasia Ronald Pofalla selama beberapa jam menghadap PKG. Setelah itu ia menjelaskan, melalui kerjasama dinas rahasia Jerman BND dan dinas rahasia Amerika NSA "beberapa serangan terhadap pasukan Amerika dan Jerman di Afghanistan berhasil dicegah".

Pofalla menjelaskan, NSA sudah mengirim surat kepada pemerintah Jerman tertanggal 23 Juli 2013. Surat itu menyebutkan bahwa "NSA tidak melakukan sesuatu yang berlawanan dengan kepentingan Jerman". Juga dinas rahasia Inggris GCHQ secara tertulis menjamin bahwa mereka tidak melakukan kegiatan yang melanggar undang-undang Jerman, tandas Pofalla.

Tidak Ada Data Pembunuhan Terarah

Sebelumnya media di Jerman memberitakan, BND memberikan data-data komunikasi hasil penyadapan di Afghanistan kepada NSA. Data-data itu bisa digunakan Amerika Serikat untuk melacak tersangka pelaku teror yang kemudian diserang oleh pesawat tanpa awak. Tapi Pofalla membantah banwa BND memberi data yang bisa digunakan untuk pembunuhan terarah.

Ronald Pofalla menerangkan, pertukaran data antara BND dan NSA dilakukan sejak tahun 2003, sesuai atas perjanjian khusus yang dibuat tahun 2002. Ketika itu, yang memerintah adalah koalisi antara SPD dan Partai Hijau. Kesepakatan itu ditandatangani oleh Koordinator Dinas Rahasia saat itu, Frank-Walter Steinmeier, yang sekarang menjadi Ketua Fraksi SPD.

SPD dan Partai Hijau menuduh pemerintah Jerman berusaha mengalihkan isu dengan menyebut nama Steinmeier. Steinmeier sendiri menyatakan siap memberi keterangan dihadapan Komisi Pengawas PKG. Namun PKG, yang mayoritas anggotanya berasal dari koalisi pemerintah CDU dan FDP, menolak mengundang Steinmeier dengan alasan tidak ada rencana untuk itu.

Kesepakatan No Spy Jerman-AS

Ronald Pofalla menjelaskan, Ketua BND Gerhard Schindler sudah menulis surat kepada Ketua NSA Keith Alexander. Dalam surat itu BND mengusulkan untuk membuat Kesepakatan No Spy. Artinya, Amerika Serikat tidak melakukan kegiatan spionase di Jerman dan sebaliknya. Namun kedua pihak bisa meningkatkan kerjasama dalam pertukaran data.

Ketua PKG Thomas Oppermann dari SPD mengeritik penampilan Pofalla dan mengatakan, sampai saat ini masih belum jelas, apa saja kegiatan NSA di Jerman. Menurut informasi yang diungkapkan Edward Snowden, NSA melakukan peyadapan besar-besaran. Bahwa BND dan NSA sekarang ingin membuat Kesepakatan No Spy, menurut Oppermann adalah indikasi bahwa NSA "memang melakukan spionase di Jerman".

Ketua Fraksi SPD Steinmeier menegaskan, kesepakatan kerjasama BND dan NSA yang dibuat setelah serangan teror 11 September 2011 tidak ada hubungannya dengan aksi penyadapan besar-besaran. Kesepakatan itu dulu dibuat untuk mencegah serangan teror. Sementara dokumen yang diberikan Edward Snowden menunjukkan bahwa NSA melakukan penyadapan secara luas di Jerman.