1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Inggris Akan Buka Lagi Hubungan Dengan Iran

9 Oktober 2013

Hubungan diplomatik Inggris-Iran terhenti sejak 2011. Menlu Inggris William Hague mengumumkan, sedang dilakukan pembicaraan untuk membuka lagi Kedutaan di Teheran.

https://p.dw.com/p/19wji
Foto: IRNA

Iran dan Inggris sedang melakukan pembicaraan untuk melanjutkan lagi hubungan diplomatik antara kedua negara. Demikian diumumkan Menteri Luar Negeri Inggris, William Hague hari Selasa (09/10). Sebelumnya, Hague dan Menlu Iran Javad Shariv sudah melakukan pembicaraan di New York.

Bulan-bulan mendatang "bisa menjadi sangat penting" bagi hubungan diplomatik kedua negara, kata Hague. Di depan parlemen Inggris ia menerangkan, kedua negara akan segera menetapkan para diplomat, tugas-tugas mereka serta struktur hubungan yang baru. Tidak lama lagi, Kedutaan Inggris di Teheran dan Kedutaan Iran di London bisa dibuka kembali.

Pemerintah Inggris sejak 2011 menutup Kedutaan Besar di Teheran. Akhir November 2011, mahasiswa Iran sempat menyerbu Gedung Kedutaan Inggris sebagai protes karena Inggris memberlakukan sanksi terhadap Iran. Inggris kemudian kengevakuasi warganya dari Iran dan mengusir semua diplomat Iran dari Inggris.

Pendekatan Baru

Hague selanjutnya mengatakan, Iran harus menunjukkan "perubahan besar" dalam sengketa nuklir, jika ingin agar sanksi negara-negara barat diperlonggar. Masa depan hubungan Inggris-Iran akan tergantung dari langkah-langkah konkrit yang dilakukan kedua pihak dalam waktu dekat.

Menurut Menteri Luar Negeri Inggris itu, di Iran sekarang sedang terjadi persaingan antara kubu-kubu yang berkuasa. Dengan kemenangan Hassan Rouhani dalam pemilu presiden, sudah mulai terasa angin perubahan. Kini ada harapan baru untuk menyelesaikan sengketa program nuklir.

Presiden Iran Hassan Rouhani secara tegas menolak politik provokatif yang dijalankan pendahulunya, Ahmadinejad. "Kita tidak bisa menghadapi dunia hanya dengan retorika dan slogan, melainkan dengan politik yang masuk akal", kata Rouhani dalam sebuah kongres ilmu pengetahuan di Teheran.

Mengakahiri kunjungannya di New York akhir September, Rouhani melakukan percakapan telepon dengan Presiden AS Barack Obama. Inilah pembicaraan pertama sejak lebih 34 tahun antara pimpinan AS dan Iran.

hp/ab (dpa, afp, rtr)