1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Inggris Heningkan Cipta Peringati Korban Teror London

6 Juni 2017

Dengan bendera setengah tiang, Inggris mengheningkan cipta tepat jam 11.00 waktu setempat memperingati 7 korban tewas di London.

https://p.dw.com/p/2eA7b
London - Polizei auf London Bridge
Foto: Reuters/P. Nicholls

"Kepada para ekstrimis keji dan sakit yang melakukan kejahatan mengerikan ini, kami akan mengalahkan kalian. Kalian tidak akan menang," kata Walikota London Sadiq Khan hari Senin (5/6) diiringi tepuk tangan publik.

Saat Khan berbicara, polisi mengumumkan nama dua dari tiga penyerang di London Bridge dan Borough Market sebagai Khuram Shazad Butt dan Rachid Redouane.

"Khuram Shazad Butt dikenal polisi dan MI5. Namun, tidak ada laporan intelijen yang mengatakan bahwa serangan ini sedang direncanakan," kata polisi London. 12 orang sempat ditahan untuk penyelidikan namun sekarang semuanya sudah dibebaskan.

Kegiatan anti terorisme di Inggris kini berada dalam sorotan. "Seharusnya ada peringatan waspada, tentu harus ada pada kasus Butt," kata Michael Clarke dari tangki pemikir pertahanan dan keamanan RUSI kepada stasiun siaran BBC.

London Bürgermeister  Sadiq Khan und Metropolitan Police Commissioner Cressida Dick
Walikota London Sadiq Khan: "Kepada para teroris.. Kami akan mengalahkan kalian."Foto: Reuters/P. Nicholls

Serangan London tersebut menyusul aksi bom bunuh diri 22 Mei lalu di stadion Manchester Arena oleh Salman Abedi, yang juga dikenal oleh dinas intelijen. Dalam serangan bunuh diri itu, 22 orang termasuk anak-anak terbunuh.

"Dengan kasus Abedi di Manchester dan sekarang Butt, sepertinya ada beberapa indikasi bahwa beberapa hal tidak terpantau dengan baik, dan saya pikir ini memprihatinkan," tambah Michael Clarke.

Khuram Shazad Butt juga sempat disorot dalam film dokumenter Channel 4 yang berjudul "The Jihadis Next Door", dan ketika itu banyak orang yang khawatir dengan pandangannya dan melaporkan hal itu kepada polisi.

"Mengapa mereka tidak menghentikan jihadi dari TV itu?" tulis harian kuning Inggris The Sun di halaman muka, sementara harian The Daily Mirror bertanya: "Jadi, bagaimana dia bisa lolos?"

London Polizist sperrt Straße nach Anschlag
Polisi berjaga-jaga di kawasan Borough MarketFoto: Reuters/E. Keogh

Perdana Menteri Theresa May berjanji untuk menindak tegas konten ekstremis di internet dan memperingatkan masyarakat: "Kita tidak bisa, dan tidak boleh berpura-pura, bahwa segalanya dapat berlanjut seperti apa adanya."

Tapi Theresa May juga menghadapi kritik karena selama enam tahun terakhir dia menjabat sebagai menteri dalam negeri Inggris, dia melaksanakan program penghematan dan penyusutan aparat kepolisian.

Menurut data Institute for Fiscal Studies, antara 2009-2016 jumlah petugas polisi turun hampir 20.000 orang, atau sekitar 14 persen. Karena itu, pemimpin oposisi Jeremy Corbyn minta agar PM Theresa May mengundurkan diri.

Corbyn berjanji untuk mempekerjakan ribuan petugas aparat keamanan untuk tugas lingkungan di komunitas-komunitas. Menurut dia, pendekatan akar rumput akan bisa mengekang kejahatan dan radikalisasi.

Setelah jeda sesaat, kampanye pemilu dilanjutkan lagi pada hari Senin. Agendanya didominasi oleh masalah keamanan. Inggris akan melangsungkan pemilihan parlemen pada hari Kamis (8/6).

Seorang warga Kanada dan seorang Perancis termasuk di antara korban tewas dan beberapa warga asing termasuk di antara 48 orang yang cedera, termasuk Australia, Bulgaria, Jerman, Perancis, Selandia Baru dan Yunani. Delapan belas orang masih berada dalam kondisi kritis.

hp/vlz (afp, ap, rtr)