1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

080811 London Krawalle Ermittlungen

9 Agustus 2011

Kerusuhan yang berawal dari bagian kota London, Tottenham, sekarang meluas ke berbagai kota lain. Pihak berwenang dan pemerintah Inggris berusaha mencari jawaban, mengapa terjadi kerusuhan yang bisa meluas begitu cepat.

https://p.dw.com/p/12DOp
Sebuah gedung di Croydon, di selatan London, terbakar dalam aksi kerusuhan hari Senin (08/08)Foto: dapd

Pemerintah Inggris sekarang menyadari, betapa besar kerusakan yang terjadi, terutama bagi citra London yang akan menjadi tuan rumah Olimpiade tahun 2012. Gambar-gambar kerusuhan dari bagian kota London ditayangkan ke seluruh dunia. Gedung-gedung terbakar, toko-toko dijarah dan polisi terlibat bentrokan dengan kelompok pemrotes.

Tidak Ada Sangkut Paut dengan Kematian Duggan

Menteri Dalam Negeri Inggris Theresa May terpaksa menghentikan liburan musim panasnya dan kembali ke London. Wakil Perdana Menteri Nick Clegg melontarkan kata-kata tegas, "Apa yang kita lihat semalam, sama sekali tidak berhubungan lagi dengan kematian Marc Duggan. Tidak ada maaf untuk eskalasi seperti ini."

Duggan adalah pria berusia 29 tahun yang hari Kamis (04/08) tewas ditembak polisi di Tottenham. Pihak Scotland Yard juga menyatakan, yang beraksi sekarang adalah para perusuh yang tidak punya hubungan dengan keluarga Marc Duggan. Wakil Kepala Polisi Steven Kavanagh menegaskan, ”Yang beraksi di sini bukan komunitas Tottenham, melainkan pelaku kriminal, yang menghancurkan bagian kota yang aktif ini."

Juga warga yang tinggal di Tottenham menyatakan, mereka tidak bertanggung jawab untuk kerusuhan ini. Anggota parlemen setempat David Lammy menuturkan, "Kebanyakan yang ditahan tidak berasal dari Tottenham. Mereka datang dari tempat lain untuk menebar kekacauan."

Rasa Curiga yang Besar

Para ahli tidak menolak pandangan itu. Tapi Profesor John Gus dari London University menerangkan, debat ini arahnya salah. Mudah saja menuduh pelaku kriminal di balik kerusuhan itu. Namun hal ini tidak mengubah situasinya. Eskalasi ini harus dilihat dari perspektif yang lebih luas. "Hubungan yang buruk antara polisi dan kaum muda kulit hitam sudah ada sejak lama. Ini harus diperhatikan, kalau kita mau memahami rasa saling curiga, yang muncul setelah kematian Marc Duggan."

Pada awalnya, aksi protes digelar untuk menuntut kejelasan mengenai tewasnya Marc Duggan. Para pemrotes tidak ingin kekerasan. Tetapi penyelenggara protes seharusnya menyadari, bahwa ada kelompok pelaku kerusuhan yang akan menyalahgunakan demonstrasi damai itu. Untuk solusi jangka panjang, Profesor John Gus menyarankan, "Anak muda di kawasan bermasalah perlu mendapat lebih banyak perhatian. Kita perlu menginvestasi lebih banyak waktu dan tenaga, agar remaja yang marah mau mengubah dirinya sendiri."

Menurut Gus, hanya dengan cara itu, rasa kebersamaan bisa tumbuh, sehingga satu komunitas dengan bantuan polisi dapat menghadapi kelompok pelaku kekerasan. Tapi sebelum itu terjadi, banyak hal harus dilakukan demi memulihkan rasa saling percaya yang sudah hilang. Yang pertama harus dilakukan adalah, menjelaskan secara tuntas kematian misterius Marc Duggan.

Sebastian Hesse/Hendra Pasuhuk

Editor: Vidi Legowo-Zipperer