1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Inggris Sumbangkan 100 Juta Dosis Vaksin, Juga ke Indonesia

29 Juli 2021

Gelombang pertama donasi Astrazeneca akan dikirim ke negara Commonwealth seperti Kenya, Jamaika, serta negara Asia seperti Laos, Kamboja dan Indonesia. Inggris ingin seluruh dunia sudah divaksinasi memadai pada 2022.

https://p.dw.com/p/3yFEm
Vaksinasi di Nepal
Foto ilustrasi vaksinasi Covid-19Foto: Dipendra Rokka/SOPA Images/ZUMA/picture alliance

Inggris akan memulai distribusi sumbangan vaksin virus corona ke seluruh dunia minggu ini, kata Menteri Luar Negeri Dominic Raab hari Rabu (28/07). Ini adalah bagian dari janji pemerintah di London untuk menyumbangkan 100 juta dosis di seluruh dunia.

Dominic Raab mengungkapkan, negara-negara Commonwealth seperti Kenya dan Jamaika akan menjadi negara pertama yang mendapat pengiriman tahap awal dari seluruhnya sembilan juta dosis.

Selanjutnya dia mengatakan "tempat-tempat yang rentan seperti Laos dan Kamboja, dan mitra seperti Indonesia, Malaysia," juga akan dikirimi vaksin AstraZeneca. Raab mengatakan dia berharap seluruh dunia akan bisa divaksinasi secara memadai pada tahun 2022.

Dominic Raab mengatakan, komitmen Inggris untuk mendistribusikan 100 juta dosis vaksin corona menunjukkan tekad "Inggris sebagai kekuatan penyelamat hidup untuk kebaikan di dunia."

"Ini menunjukkan kami tidak hanya melakukannya karena kepentingan kita sendiri," tambahnya.

Perkembangan laju infeksi harian Covid-19 di beberapa negara sampai 28 Juli 2021
Perkembangan laju infeksi harian Covid-19 di beberapa negara sampai 28 Juli 2021

Sumbangan AstraZeneca disepakati dalam KTT G7

Inggris berjanji memberikan sumbangan jutaan dosis AstraZeneca dalam pertemuan puncak G7 di Cornwall bulan Juni lalu. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson juga bertemu dengan Presiden Kenya Uhuru Kenyatta yang sedang melakukan kunjungan resmi ke negara itu di London. Dalam pertemuan mereka, Boris Johnson mengumumkan akan mengirimkan 817.000 dosis vaksin AstraZeneca ke Kenya minggu ini.

Menlu Inggris Dominic Raab mengatakan, meninjau situasi saat ini, "dunia baru akan divaksinasi secara memadai pada 2024". Dengan sumbangan 100 juta dosis vakin, Inggris berhadap proses itu bisa dipercepat " hingga ke pertengahan tahun depan."

Inggris akan membagikan 20% dari total sumbangan vaksinnya secara langsung, dan 80% akan disumbangkan di bawah skema global COVAX.

Pembagian lima juta dosis pertama akan dikirimkan melalui COVAX, dan empat juta langsung oleh Inggris ke "negara-negara termiskin dan paling rentan di seluruh dunia," kata Dominic Raab.

Mengapa Inggris sumbangkan lebih banyak vaksin?

Menteri Luar Negeri Inggris menyebut pengiriman vaksin sebagai "tugas moral" yang akan memungkinkan negara-negara miskin dan berkembang membuka bisnis mereka lagi sambil menjaga diri dari "gelombang virus atau varian baru berikutnya di masa depan."

"Kami tahu, kami tidak akan aman sampai semua orang aman," tegas Raab.

Inggris telah memvaksinasi 71% populasi dewasanya dan menghapus semua pembatasan pandemi corona pada bulan Juni lalu, sekalipun angka infeksi baru meningkat. Namun sejak itu, kasus harian mulai turun. Dana Moneter Internasional IMF memperkirakan, ekonomi Inggris akan tumbuh sebesar 7% tahun ini.

Negara-negara miskin yang tidak memiliki akses ke vaksin ditambah 54 negara anggota Commonwealth sampai saat ini melaporkan kerugian perdagangan sebesar 345 miliar dolar AS karena pandemi Covid-19.

hp/as (rtr, afp)