1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Inilah Restoran Sex Pertama di Beijing

30 Mei 2016

Tren gaya hidup kini melanda kencang Cina. Restoran bertema sex pertama dibuka di Beijing sebagai simbol perubahan jaman.

https://p.dw.com/p/1IwzA
Symbolbild Prostitution
Foto: Fotolia/VRD

Mengikuti tren gaya hidup kini menjadi kiat untuk sukses berbisnis di Cina. Seorang pemilik restoran yang jeli, membuka restoran bertema sex pertama di ibukota Beijing yang diklaim sebagai simbol perubahan jaman.

Tapi jangan berpikiran ngeres dulu! Yang ditawarkan di restoran yang mengusung tema sex, fetish dan S&M itu bukan kegiatan esek-esek, melainkan makanan laut alias seafood yang lezat. Yang menjadi daya tarik restoran yang memasang merk "Shell" itu adalah hiasan dan perabot makan yang semuanya bertema seksual atau organ intim pria dan perempuan. Juga para tamu dan pelayan, diberi pinjam busana seronok untuk dipakai saat makan dan bekerja.

Pemilik restoran yang hanya menyebut namanya sebagai Lu Lu mengatakan: "Semua ini merupakan tuntutan perubahan jaman yang tidak bisa dilawan". Kita tidak bisa menghentikan perkembangan tren dalam masyarakat, tidak peduli suka atau tidak suka, ujar perempuan pemilik restoran berusia 27 tahun ini.

Inilah Restoran Seks Pertama di Beijing

Yang juga unik, koki kepala di restoran itu adalah ayah Lu Lu yang terkenal sebagai jurumasak sesafood piawai di Beijing. Bulan April silam, polisi menutup sementara restoran ini, dengan tuduhan membuka usaha percabulan. Tapi efeknya justru ibarat iklan gratis. Calon tamu jadi membludak dan harus antri. Karena tuduhan polisi tak terbukti restoran dibuka kembali.

Para tamunya kebanyakan eksekutif muda di Bejing yang ingin makan enak "lobster" mahal atau seafood lainnya, dengan atmosfir berbeda. Mr.Sun seorang tamu berusia 28, yang tergolong eksekutif muda mengatakan, orang tua mereka yang konservatif, tidak akan mengerti dan menerima konsep restoran sex pertama di Beijing ini. Bagi kelompok yuppies Cina, inlah sensasi yang dicari untuk menunjukan status simbol mereka.