1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Inter Berhasil Tundukkan Chelsea

25 Februari 2010

Kendati gembira, pelatih Inter Milan Jose Mourinho mengingatkan, kemenangan atas Chelsea 2-1 belum menjamin apa-apa. Kendati ini merupakan kemenangan yang perlu dicatat khusus.

https://p.dw.com/p/MBEj
Diego Milito rayakan gol pertama Inter yang dicetaknyaFoto: AP

Kemenangan Inter Milan atas Chelsea ini dicetak pada pertandingan pertama Morinho bersama klub lain terhadap klub yang dulu sukses ia tangani namun lalu mendepaknya. Mourinho mengaku, laga kedua nanti akan merupakan sesuatu yang emosional. Karena untuk pertama kalinya ia akan kembali ke Stamford Bridge, London. Kendati kali ini ia akan datang ke ruang ganti yang berbeda sebagai tim tamu. Apapun suasananya nanti, Mourinho mengaku optimis. Karena katanya, selama ini stadion Stamford Bridge membawa keberuntungan baginya.

Keberuntungan bahkan sudah didapat dalam laga pertama di San Siro, Rabu (24/02). Berkat gol cepat Diego Milto di menit ke tiga. Sesudah itu sebetulnya lapangan boleh dikata menjadi milik Chelsea. Klub kaya Inggris itu nyaris menyamakan kedudukan, namun tendangan bebas Didier Drogba cuma membentur mistar gawang, padahal kiper Juli Cesar sudah tak berdaya.

Dengan penampilan yang atraktif, Chelsea mengurung Inter Milan sepenuhnya. Namun tetap gagal membuahkan gol. Puncak kesialan Chelsea terjadi di akhir babak pertama. Solomon Kalou yang merangsek masuk wilayah penalti, ditebas pemain belakang Inter Walter Samuel. Para pemain Chelsea berang, mengerubungi wasit Mejuto Gonzalez, menuntut hak mereka atas tendangan penalti. Namun tak diindahkan. Tayangan lambat menunjukkan, Walter Samuel benar-benar menjatuhkan Salomon Kalou. Pelatih Chelsea Carlo Ancelotti cuma bisa mengeluh, namun menolak mengecam wasit. "Saya kira itu seharusnya penalti. Tetapi apa boleh buat, penalti itu baru benar-benar penalti kalau wasit meniup peluit".

Di babak kedua, Chelsea kembali mengurung Inter. Dan hasilnya langsung dipetik, pada menit kelima babak kedua, melalui tendangan gledek Salomon Kalou. Sial, hanya tiga menit kemudian Inter kembali mencetak gol lewat Esteban Cambiaso. Seterusnya, betapapun gigihnya Chelsea, tak ada gol tambahan tercipta.

Pelatih Chelsea Carlo Anceloti berusaha tidak larut dalam kekecewaan. Menurutnya, ini bukan hasil yang semestinya, namun tidak terlalu buruk juga. "Kami bermain sangat baik di lapangan. Penuh kepribadian, penuh percaya diri, penuh keberanian. Sayangnya kami tidak beruntung. Semoga nanti lebih beruntung. Dan kami harus tampil dengan baik dan berani seperti itu juga di laga kedua nanti."

Dalam laga pertama perdelapan final lain, CSKA Moskwa hanya bisa bermain imbang 1-1 melawan tamunya Sevilla dari Spanyol. Sebagai tuan rumah, CSKA tampil menyerang sejak awal, namun justru kebobolan terlebih dahulu. Pemain depan Sevilla Alvaro Negredo mencetak gol Sevilla di menit ke 25, setelah memanfaatkan umpan silang Jesus Navas yang mengecoh kiper nasional Rusia, Igor Akinfeev.

Namun CSKA membalas melalui pemain Chili Mark Gonzalez di menit ke 65. Bekas pemain Liverpool ini melancarkan tendangan spektakuler dari jarak 32 meter, yang boleh jadi akan merupakan salah satu gol terbaik Liga Champions musim ini. Di menit ke 84, CSKA nyaris mencetak gol tambahan. Namun tendangan Thomas Necid masih bisa digagalkan kiper Andres Palop. Di atas kertas hasil 1-1 memberi keuntungan gol tandang bagi Sevilla. Namun pelatih CSKA, Leonid Slutsky yakin timnya masih berpeluang. Bagi CSKA, inilah untuk pertama kalinya mereka berhasil lolos dari penyisihan grup dan tampil di babak sistem gugur Liga Champions.

GG/HP/afp/rtr