1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Internasional Kecam Pembantaian di Houla

28 Mei 2012

Pemerintah Suriah membantah tuduhan pasukannya terlibat dalam pembunuhan di Houla. Namun, Dewan Kemanan PBB tetap kecam pasukan pemerintah Suriah.

https://p.dw.com/p/153Nv
Foto: Reuters

Pembunuhan lebih dari 100 orang di wilayah barat Houla, Jumat (25/5), memicu kritik internasional rezim Presiden Bashar Assad. Kebrutalan pembunuhan tampak jelas dari video amatiran yang diunggah ke situs-situs internet. Puluhan mayat, banyak diantaranya adalah anak-anak, penuh dengan darah dan luka dalam.

PBB tidak sebut penanggung jawab serangan

Dalam surat yang ditujukan kepada Dewan Keamanan PBB, Sekjen Ban Ki Moon mengatakan, saat tim pengamat PBB berkunjung ke wilayah tersebut Sabtu (26/5), mereka melihat 85 mayat di dalam mesjid di Taldou. Luka tembakan pada korban konsisten dengan tembakan artileri. Jejak segar bekas tank militer juga masih terlihat. Banyak gedung yang hancur akibat senjata berat.

Syrien Massaker in Huola
Korban pembantaian di HuolaFoto: Reuters

Minggu (27/5), Dewan Keamanan PBB mengeluarkan pernyataan pers yang "mengecam sangat keras" pembunuhan di Houla. Mereka menyalahkan pasukan Suriah karena melakukan serangan artileri dan tank di wilayah pemukiman. Mereka juga mengecam pembunuhan warga sipil "yang dilakukan dengan penembakan jarak dekat dan penyiksaan fisik". Namun, pernyataan tersebut tidak mengatakan siapa yang mereka anggap sebagai pihak bertanggung jawab atas serangan itu.

Iran salahkan "teroris"

Reaksi mulai bermunculan dari dunia internasional. Menteri luar negeri Inggris William Hague mengatakan, akan memanggil diplomat paling senior Suriah di Inggris agar departemen luar negeri bisa "mempertegas kecaman Inggris bagi aksi rezim Suriah". Kuwait, yang saat ini memimpin Liga Arab, akan menggelar pertemuan tingkat menteri untuk "mengambil langkah yang bisa mengakhiri penindasan terhadap warga Suriah." Di Paris, ketua Dewan Nasional Suriah Burhan Ghalioun juga mengecam pembunuhan tersebut. "Anak-anak Houla adalah anak-anak Suriah. Membunuh anak-anak Houla sama dengan membunuh anak-anak Suriah."

Sementara Iran, Senin (28/5), juga mengecam pembunuhan di Houla, namun menyalahkan "aksi teroris" dan bukan sekutunya di Damaskus. Dalam pernyataan resmi bagi media, kementrian luar negeri Iran mengatakan, Iran "mengecam aksi teroris di Houla. Pembunuhan sejumlah warga tidak bersalah di daerah tersebut telah mengguncang negaranya."

Symbolbild Syrien Iran politische Beziehung
Iran sekutu penting bagi SuriahFoto: picture-alliance/dpa

Suriah salahkan media dan negara barat

Pemerintah Suriah sendiri membantah semua tuduhan. Juru bicara kementrian luar negeri Jihad Makdissi mengatakan, pasukan pemerintah berada di pangkalan militer lokal hari Jumat (25/5), saat mereka diserang "ratusan pria persenjata" dan terlibat dalam pertempuran selama 9 jam yang menewaskan 3 tentara dan 16 lainnya mengalami luka-luka. Tidak ada tentara yang meninggalkan pangkalan, ujar Makdissi. Ia menyalahkan kelompok bersenjata yang ia sebut sebagai "pembantaian teroris" di Houla dan menuduh media, negara barat dan pihak lain telah melancarkan "kebohongan tsunami" untuk membenarkan intervensi asing di Suriah.

Pembunuhan di Houla memicu kembali keraguan akan kemampuan rencana perdamaian internasional yang dirancang utusan khusus PBB dan Liga Arab, Kofi Annan, untuk mengakhiri krisis Suriah yang telah berjalan selama 14 bulan. Menurut PBB, lebih dari 10.000 orang telah tewas dalam konflik tersebut.

Syrien UN Einsatz
Misi PBB di SuriahFoto: AP

vlz ( ap/afp)