1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Irak Lancarkan Operasi Pembebasan Mosul

17 Oktober 2016

Pasukan gabungan Irak melancarkan operasi militer besar-besaran untuk membebaskan kota Mosul dari tangan Islamic State. Serangan tersebut tergolong rumit, antara lain karena kecurigaan penduduk terhadap pemerintah pusat.

https://p.dw.com/p/2RIL4
Irak Mossul Offensive der Regierungstrupen gegen IS
Foto: Getty Images/AFP/A. Al-Rubaye

Pemerintah Irak bersama pasukan Kurdi yang didukung koalisi bentukan AS menggalang operasi militer terhadap kota Mosul. Serangan dilancarkan untuk membebaskan kota tersebut dari gerilayawan Islamic State.

Senin pagi konvoi militer Irak, Kurdi dan Amerika Serikat dilaporkan bergerak ke arah utara Mosul. Operasi tersebut didahului oleh serangan udara koalisi AS terhadap pertahanan ISIS.

Kota terbesar kedua di Irak itu sudah dikuasai ISIS sejak dua tahun silam. Saat ini PBB memperkirakan jumlah penduduk Mosul masih berkisar satu juta orang.

Irak Mossul Truppen der Peschmerga bereiten Offensive vor
Pasukan Irak dan Peshmerga berkonvoi ke utara MosulFoto: picture-alliance/AP Photo/B. Janssen

"Pasukan yang membebaskan Anda hari ini, mereka cuma punya stau misi di Mosul, yakni mengusir Daesh dan melindungi martabat anda. Mereka di sana demi Anda," kata Perdana Menteri Irak, Haider al Abadi di televisi nasional.

Serangan terhadap Mosul adalah operasi militer terbesar di Irak sejak Amerika Serikat menarik pasukannya 2011 lalu. Keberhasilan serangan itu akan menentukan nasib ISIS di negeri dua sungai tersebut. "Atas seizin Tuhan, kita akan menang," imbuh Al Abadi.

Saat ini pasukan pemerintah telah menduduki wilayah timur dan selatan Mosul. Puluhan ribu pasukan disebar di beberapa titik kota. Sebagian harus menginap di reruntuhan lantaran barak militer yang ada tidak cukup menampung jumlah tentara.

Operasi Mosul tergolong rumit, antara lain karena buruknya sentimen mayoritas Sunni lokal terhadap pemerintahan Syiah. Terlebih pasukan gabungan juga terdiri atas milisi Syiah dan pasukan Kurdi.

PBB meyakini upaya pembebasan Mosul akan menciptakan 200.000 pengungsi baru. Pemerintah Irak sudah menyiapkan kamp pengungsi, namun kapasitasnya hanya cukup buat menampung 100.000 orang.

"Sementara kita mungkin akan merayakan kemenangan militer (setelah pembebasan Mosul," ujar Falah Mustafa, Menteri Luar Negeri untuk kawasan Kurdi, "kita juga tidak ingin menciptakan bencana kemanusiaan."

rzn/yf (ap,afp,rtr)