1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Iran Bebaskan Sarah Shourd

15 September 2010

Sarah Shourd dibebaskan dengan alasan kesehatannya yang memburuk. Dua warga AS lainnya, yang ditangkap bersama Sarah Shourd, masih tetap berada dalam tahanan di Iran.

https://p.dw.com/p/PCVt
Sarah ShourdFoto: Ilna

Sarah Shourd perempuan warga Amerika Serikat yang ditahan di Iran sejak 15 bulan dibebaskan hari Selasa (14/9) kemarin. Untuk pembebasannya dibayarkan uang jaminan sebesar 500.000 Dolar, demikian laporan televisi Iran-Press TV. Sebelumnya disebutkan, Shourd akan dibebaskan akhir pekan lalu.

Segera setelah dibebaskan, Sarah Shourd diserahkan kepada kedutaan Swiss di Teheran yang mewakili kepentingan AS di Iran. Washington dan Teheran tidak memiliki hubungan diplomatik sejak dilancarkannya Revolusi Islam di Iran tahun 1979.

Dengan menggunakan pesawat carteran, Shourd diterbangkan ke Oman di mana ibunya sudah menunggu di sana. Diperkirakan, sebelum melanjutkan perjalanan pulang ke AS, ia akan singgah di Eropa untuk melakukan pemeriksaan kedokteran secara menyeluruh.

Dalam pernyataan pertamanya setelah dibebaskan, Shourd mengucapkan terima kasih kepada Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad bagi isyarat kemanusiaannya. “Saya ingin mengucapkan terima kasih saya kepada semua orang di dunia, semua pemerintahan, semua warga yang terlibat dan khususnya kepada Presiden Ahmadinejad serta seluruh pejabat pemerintah Iran serta pimpinan religius bagi isyarat kemanusiaannya. Saya berterima kasih dan merasa amat bersalah saat ini.“

Sarah Shourd (31) bersama dua rekannya warga AS, Shane Bauer dan Josh Fattal, ditangkap di perbatasan Iran-Irak bulan Juli 2009 lalu dengan tuduhan memasuki wilayah Iran secara ilegal. Pengadilan Iran kemudian juga menuduhnya melakukan kegiatan mata-mata. Saat ini Bauer dan Fattal masih meringkuk dalam penjara di Iran.

Presiden AS Barack Obama menyatakan amat bahagia, menanggapi pembebasan seorang warganya dari tahanan Iran ini. Dalam waktu bersamaan, Obama juga mengimbau pemerintah di Teheran agar membebaskan Bauer dan Fattal serta warga AS lainnya yang masih ditahan di Iran. AS juga tetap membantah tuduhan Iran bahwa warganya hendak melakukan kegiatan mata-mata di Republik Islam tersebut.

Sementara itu bersamaan dengan pembebasan Shourd, seorang diplomat Iran dan keluarganya, Selasa (14/09), menyatakan meminta suaka politik di Norwegia. Farzad Farhangian yang selama ini menjabat sebagai atase pers di kedutaan Iran di Brussel, Belgia, menyatakan kepada wartawan di Oslo, ia akan bergabung dengan pihak oposisi menentang presiden Mahmud Ahmadinejad.

Farhangian merupakan diplomat Iran ketiga yang pada tahun 2010 ini menyatakan meminta suaka politik di luar negeri. Sebelumnya pejabat senior kedutaan Iran di Helsinki, Hossein Alizadeh, sudah meminta suaka politik di Finlandia. Alasannya, ia mendapat semacam ancaman tidak resmi, jika kembali ke Iran setelah menuntaskan tugasnya sebagai diplomat di Helsinki.

Sementara, mantan konsul jenderal kedutaan Iran di Oslo, Mohammed Reza Heydari, bulan Februari lalu mendapat jaminan suaka politik dari Norwegia. Heydari, yang hadir dalam konferensi pers yang digelar Farhangian di Oslo, memperkirakan, akan semakin banyak pejabat dan diplomat yang akan membelot.

Agus Setiawan/dpa,rtr,afp

Editor: Christa Saloh Foerster