1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Iran Bertekad Terus Kembangkan Nuklir

3 Januari 2012

Angkatan Laut Iran, hari Selasa (3/1) mengakhiri latihan dan uji coba rudal mereka di Teluk Persia. Manuver yang dianggap mempertontonkan kekuatan militer Iran, yang kini menghadapi tekanan terkait program nuklir mereka.

https://p.dw.com/p/13dB9
Iran melakukan uji coba rudal "Qader" di Teluk PersiaFoto: Reuters

Panglima tertinggi Angkatan Laut Iran, Habibulah Sajari, sangat puas dengan latihan manuver angkatan laut dan uji coba rudal di Teluk Persia. Usai latihan ia mengatakan "Kami punya rudal dengan daya jangkau yang memadai, dengan akurasi target yang baik. Daya rusak kekuatan rudal kami cukup besar, sehingga bisa menghancurkan target manapun jika memang diperlukan“.

Angkatan Bersenjata Iran, hari Senin (2/1) telah menembakkan sejumlah rudal, termasuk apa yang mereka klaim sebagai rudal jarak jauh. Dilaporkan bahwa rudal itu bisa meluncur sangat rendah sehingga sulit dideteksi oleh radar milik musuh.

Melalui uji coba dan latihan Angkatan Laut di Teluk Persia, Iran ingin menunjukkan kekuatan militernya. Sebelum memulai latihan, komandan Angkatan Laut mengatakan: Angkatan Laut Iran harus mempersiapkan diri untuk kemungkinan perang.

Pekan lalu, Iran mengancam akan memblokade selat Hormuz, jika barat melaksanakan sanksi ekonomi. Meski hingga kini, Iran belum melaksanakan ancamannya, namun latihan Angkatan Laut itu telah menunjukkan, bagaimanapun Iran mampu memblokade selat Hormuz.

Selat Hormuz merupakan jalur perdagangan laut terpenting. Hampir sebagian besar ekspor minyak dari negara-negara Arab melalui jalur ini. Amerika Serikat beberapa hari lalu telah mengancam akan membongkar paksa, jika Iran berkeras memblokade selat Hormuz.

Iran membalas ancaman dengan mempertontonkan kekuatan militer. Penglima tertinggi Angkatan Laut, Habibulah Sajari menegaskan, Iran akan tetap mempertahankan sikap di tengah tekanan negara-negara barat."Kami siap mempertahankan wilayah perbatasan, sumber daya, dan nilai-nilai Republik Islam Iran di perairan internasional, dan kami tidak akan membiarkan musuh mengancam nilai-nilai kami” kata Sarjari.

Tapi bagaimanapun hingga Sabtu (31/12) pekan lalu, Amerika tetap menjatuhkan sanksi. Sementara Uni Eropa bulan ini akan memutuskan apakah mereka akan memberlakukan sanksi berupa larangan impor minyak atas Iran.

Reaksi barat ini muncul terkait adanya bukti, bahwa diam-diam Iran telah mengubah teknologi nuklir mereka, dari tujuan damai menjadi senjata nuklir. Iran telah membantah tuduhan ini. Namun Badan Tenaga Atom Internasional IAEA menyatakan, ada sejumlah indikasi yang menunjukkan ambisi Iran mengembangkan senjata nuklir.

Hari Minggu (1/1), Iran mengumumkan kemajuan baru dalam programn nuklir yang mereka klaim untuk tujuan damai, yakni sebagai pembangkit tenaga listrik. Para Ilmuwan di Teheran mengklaim telah mengembangkan batang bahan bakar nuklir mereka yang pertama, yang kini dioperasikan di reaktor penelitian. Iran bertekad akan terus memperluas program nuklir, meski menghadapi sanksi dari barat.

Andy Budiman

Editor: Hendra Pasuhuk