1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

220210 Iran Atom

23 Februari 2010

Perdebatan mengenai program nuklir Iran yang kontroversial semakin memanas. Senin (22/02), Teheran mengumumkan rencana pembangunan dua instalasi pengayaan uranium baru.

https://p.dw.com/p/M919
Instalasi nuklir Iran di Natanz, 2700 km di selatan TeheranFoto: dpa

Menurut keterangan pimpinan program atom Iran, Ali Akbar Salehi, pembangunan kedua instalasi ini akan dimulai pada awal April depan, setelah liburan Tahun Baru Persia berakhir. Republik Islam Iran merayakan tahun barunya pada tanggal 21 Maret. Untuk menghindari ancaman serangan militer, kedua instalasi direncanakan akan dibangun di wilayah pegunungan. Tapi tidak ada keterangan resmi dari Teheran mengenai di mana letak persisnya.

Seperti yang telah dinyatakan pertengahan Desember 2009 lalu, secara keseluruhan Iran merencanakan 10 instalasi pengayaan uranium baru. Ali Akbar Salehi menyatakan, lima darinya sudah dipastikan tempat pembangunananya. Walaupun tidak ada rincian letak pastinya.

Untuk memenuhi kebutuhan akan uranium yang diperkaya, yang menurut Iran akan dipergunakan untuk produksi energi dan tujuan medis, Iran bahkan merencanakan pembangunan 20 instalasi baru. Beberapa pengamat menilai rencana ini sebagai sesuatu yang tidak masuk akal, ini hanya untuk unjuk kekuatan.

Pernyataan Iran untuk membangun instalasi pengayaan uranium baru ini dikemukakan pada saat kritis seperti sekarang ini. Karena pemerintah Teheran baru-baru ini menolak kompromi nuklir yang diajukan Badan Energi Atom Internasional IAEA. Dalam tawarannya, IAEA antara lain mengajukan kepada Iran untuk mengirim 1,2 ton uranium yang diperkaya rendah ke Rusia, di mana kemudian akan diperkaya dari 4 persen menjadi 20 persen. Uranium yang diperkaya di Rusia ini selanjutnya diolah di Perancis menjadi bahan bakar, yang kemudian akan dikirim kembali ke Iran selambatnya akhir tahun untuk digunakan dalam reaktor riset medis.

Setelah lebih dari tiga bulan lamanya ditunggu jawaban Iran atas tawaran ini, dua minggu lalu pimpinan program atom Iran, Ali Akbar Salehi, menyatakan, "Dengan ini saya menyampaikan, bahwa satu surat mengenai hal ini telah ditulis kepada IAEA. Di situ diterangkan niat kami untuk memperkaya uranium sampai 20 persen. Proses ini akan dipantau oleh para pemeriksa IAEA. Dengan izin Tuhan, kami akan segera memulai proses ini.“

Saat ini, Iran telah memiliki dua instalasi pengayaan uranium. Tapi baru instalasi di Natanz saja yang beroperasi. Menurut keterangan IAEA, instalasi Natanz mengoperasikan 8610 sentrifugal. Para pakar nuklir masih memperdebatkan, apakah dengan teknologi nuklir yang dimilikinya saat ini, Iran akan mampu memperkaya uranium sampai 80 persen untuk dijadikan senjata nuklir.

Pihak Barat mengkhawatirkan, program nuklir Iran akan digunakan untuk kepentingan militer. Menjawab hal ini, Iran menyatakan bahwa program nuklirnya hanya digunakan untuk kepentingan damai

Pekan lalu, pimpinan Badan Energi Atom Internasional, Yukiyo Amano, mengatakan, berdasarkan infromasi yang ada, dicemaskan bahwa Iran telah siap membuat hulu ledak nuklir. Ini adalah pertama kalinya IAEA dalam laporannya secara kongkret berbicara mengenai ancaman nuklir Iran.

Ulrich Pick/Yuniman Farid

Editor: Ziphora Robina