1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Iran Pertontonkan Kekuatan Militer

2 Januari 2012

Iran sukses melakukan uji coba rudal jarak jauh. Manuver ini dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan itu terkait tuduhan bahwa Iran sedang mengembangkan senjata nuklir.

https://p.dw.com/p/13cnO
Iran pamer kekuatan militer di Teluk PersiaFoto: REUTERS

Angkatan bersenjata Iran, hari Senin (2/1) mengklaim sukses melakukan uji coba rudal jarak jauh. Lewat manuver ini, Iran menunjukkan kemampuan militer mereka menjangkau basis militer Amerika dan Israel di wilayah tersebut.

Komandan Angkatan Laut Iran Mahmoud Mousavi mengatakan “Kami telah melalukan ujicoba rudal jarak jauh darat ke laut yang kami namai rudal Qader atau berarti mampu, yang punya kapasitas menghancurkan sasaran di wilayah Teluk“. Mousavi mengatakan, sejumlah pengamat dari negara sahabat seperti Suriah datang dalam latihan militer yang digelar selama sepuluh hari.

Stasiun televisi Iran menunjukkan gambar manuver angkatan laut Iran di Teluk Persia dan selat Hormuz. Para prajurit Iran terlihat latihan dengan dengan senjata anti pesawat udara yang terpasang di kapal perang. Juga pesawat, helikopter, kapal selam dan torpedo. Rudal jarak jauh milik Iran ini mampu menjangkau Israel dan basis militer Amerika yang terletak di Afghanistan atau negara-negara Arab lain.

Selasa (28/12) pekan lalu, di hari pertama manuver angkatan lautnya, Iran telah mengancam akan memblokade selat Hormuz jika barat memperpanjang sanksi ekonomi terkait program senjata nuklir. Kepala Angkatan Laut Iran, Habibulah Sayari mengatakan “Memblokade selat Hormuz, bagi angkatan bersenjata Republik Islam Iran adalah sangat mudah, atau sebagaimana kami orang Iran biasa sebut: lebih gampang daripada meminum segelas air“

Amerika membalas ancaman Iran dengan menggelar patroli kapal perang di wilayah itu dan bertekad akan membuka paksa blokade Iran, jika diperlukan. Selat Hormuz, adalah jalur perdagangan minyak paling penting di dunia. Negara-negara Arab sendiri ragu, apakah Iran betul-betul akan memblokade Hormuz, karena selat itu juga merupakan nadi kehidupan bagi ekonomi Iran sendiri.

Sinyal berbeda ditunjukkan Iran tiga hari lalu. Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi, hari Sabtu (31/12) menyatakan negaranya bersedia melakukan perundingan, terkait tuduhan mengembangkan program senjata nuklir.

Pembicaraan mengenai program nuklir Iran, satu tahun terakhir mengalami jalan buntu. Barat telah menjatuhkan sanksi baru, karena menuduh Iran telah mengembangkan senjata atom. Kini, Iran menyatakan bersedia kembali ke meja perundingan, tapi saat bersamaan, juga mempertontonkan kemampuan militer mereka.

Andy Budiman

Editor: Hendra Pasuhuk