1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Iran Tantangan Terberat Obama

3 Juli 2012

Embargo yang tidak berjalan lancar, pembicaraan tentang nuklir yang tidak berhasil. Iran masih menjadi tantangan besar bagi politik luar negeri Presiden AS, Barack Obama.

https://p.dw.com/p/15QN4
Kombibild: Ajatollah Ali Chamenei und Barack Obama
Ali Chamenei dan Barack ObamaFoto: dapd/DW

Dengan gembira, Sahar Sabat, mahasiswa berusia 19 tahun, melangkah masuk ke sebuah toko komputer di negara bagian Georgia. Mahasiswa yang dilahirkan di Teheran tersebut, telah menjadi warga negara AS sejak bertahun-tahun lalu. Ia rajin menabung karena ingin membeli sebuah iPad. Ketika Sahar membicarakan kemampuan teknis iPad tersebut dalam bahasa Farsi dengan pamannya, seorang penjual di toko itu mendengarnya.

ARCHIV - Ein iranischer Wachmann steht am 28.09.2011 vor dem petrochemischen Komplex Mahshahr in der Provinz Khuzestan im Südwesten des Iran. Seit gut sieben Jahren schon streitet die internationale Gemeinschaft mit dem Iran um das Atomprogramm Teherans. Nun sucht die Europäische Union das Öl als Waffe gegen den Iran einzusetzen. Vom 1. Juli an gilt ein Stopp für alle Öllieferungen aus dem Gottesstaat. Foto: ABEDIN TAHERKENAREH dpa (zu dpa-KORR: «EU setzt die Ölwaffe gegen den Iran ein» vom 26.06.2012) +++(c) dpa - Bildfunk+++
Gambar simbol sanksi Uni Eropa terhadap bisnis minyak IranFoto: picture-alliance/dpa

Keinginan Sahar Sabat untuk memiliki iPad tidak bisa dipenuhi. Demikian dikatakan pekerja perusahaan Apple tersebut. Karena produk itu termasuk dalam indeks ekspor ke Iran yang ditetapkan pemerintah AS. Sahar Sabat bukan satu-satunya warga AS asal Iran, yang mengalami hal itu. Sanksi terhadap Iran mulai berlaku.

Eropa Tetapkan Sanksi

Berita, bahwa Uni Eropa telah mensahkan sanksinya terhadap Iran sangat penting bagi pemerintah AS. Karena Eropa menjadi salah satu pembeli minyak terbesar dari Iran, boykot Uni Eropa akan menjadi tekanan yang berarti. Minyak mentah yang dijual rezim di Teheran kini berkurang sejuta barrel per hari. Itu sama seperti sekitar 50% dari jumlah minyak mentah yang hingga kini dijual. Di samping itu, karena harga minyak sekarang sangat menurun, uang yang mengalir ke kas negara Iran semakin berkurang.

Pakar Iran dari Partai Republik dan anggota Kongres AS, Ileana Ros-Lehtinen membenarkan, sanksi ekonomi memberatkan produksi minyak Iran. Memang Partai Republik dan calon presiden dari partainya, Mitt Romney, berkali-kali melontarkan kritik. Obama dianggap bersikap terlalu lunak dalam politik nuklir dengan Iran. Tetapi Partai Republik mengakui konsekuensi sanksi berat tersebut bagi Iran.

President Barack Obama meets with Prime Minister Benjamin Netanyahu of Israel in the Oval Office at the White House in Washington, Friday, May 20, 2011. (AP Photo/Charles Dharapak)
Obama dan PM Israel Benjamin NetanjahuFoto: AP

Ileana Ros-Lehtinen mengatakan, "Tidak salah jika kita memperkirakan, bahwa ekspor minyak Iran akan lumpuh sepenuhnya beberapa tahun mendatang, dengan konsekuensi berat bagi keuangan Iran."

Isyarat bagi Israel

Nada seperti itu yang datang dari lawan politiknya menyenangkan Obama. Dalam waktu dekat Teheran tidak dapat lagi menyimpan minyak yang tidak terjual dalam tangker-tangkernya, sehingga harus menghentikan banyak instalasi pengeboran minyaknya. Sementara lubang pengeboran yang sudah ditutup tidak dapat dengan mudah digunakan lagi untuk pengeboran berikutnya.

Demikian isyarat yang ingin disampaikan Washington kepada Tel Aviv. Obama akan mengusahakan segalanya, untuk mencegah Israel melancarkan serangan militer terhadap Teheran. Bagi presiden AS jelas, bahwa waktu bagi pembicaraan tentang nuklir dan diplomasi dengan Teheran sudah berakhir.

ARCHIV - Der iranische Präsident Mahmud Ahmadinedschad bei einer Rede in der Urananreicherungsanlage in Natans (Archivfoto vom 09.04.2007). Der Westen will nach einem Bericht der «New York Times» zu Beginn der neuen Atomverhandlungen mit dem Iran eine Reihe von Forderungen stellen. Demnach soll die Führung in Teheran sofort die unterirdische und lange geheim gehaltene Atomanlage in Fordo schließen. EPA/ABEDIN TAHERKENAREH (zu dpa: " «Ein Deal mit dem Iran?» - Obama hofft und bangt vor Atomgesprächen" +++(c) dpa - Bildfunk+++
Presiden Iran Mahmoud AhmadinejadFoto: picture-alliance/dpa

Duta besar Iran di PBB, Mohammad Khazaee menekankan, negaranya menginginkan zona bebas senjata nuklir di daerah Timur Tengah. Tetapi pernyataan diplomat Iran itu tidak membantu Obama, selama Iran tetap dicurigai memperkaya uranium untuk kepentingan militer, dan tidak bersedia menyerahkan sekitar 150 kg uranium, yang telah diperkaya sebanyak 20%.

Sikap Pemimpin Iran

Obama sadar, walaupun saat ini nanas di Teheran harganya 15 Dolar, mata uang Iran nilainya semakin menurun, juga pengangguran massal semakin bertambah dan perekonomian tidak berkembang akibat embargo, haluan nuklir Presiden Mahmoud Ahmadinejad dan Ayatollah Khamenei tidak akan berubah. Presiden AS itu menyatakan, "Kami akan menggunakan seluruh potensi untuk melancarkan tekanan terhadap Iran."

Potensi kekuasaan AS akan ia gunakan untuk menggerakkan Teheran agar menyerah pada tekanan. Itu sudah dijanjikan Obama kepada Israel ketika baru menjadi presiden. Obama menepati janjinya. Ia menetapkan sanksi di bidang perdagangan dan perbankan yang paling berat dalam sejarah AS terhadap Iran. Ia juga mengadakan serangan terahdap sistem komputern Iran serta instalasi nuklirnya dengan virus yang memata-matai dan menyabot.

Oct. 13, 2011 - Washington, District of Columbia, U.S. - 10/13/11- The White House- Washington DC.President Obama welcomes President Lee Myung-bak and First Lady Kim Yoon-ok of the Republic of Korea to the White House. The two Presidents share a joint press conference in the East Room..photo: - ImageCatcher News(Credit: © Globe-ZUMA
Foto: picture alliance / ZUMA Press

"Saya akan melakukan segalanya untuk mencegah Iran memiliki senjata nuklir." Presiden AS itu sudah menggunakan semua cara non militer, sementara perundingan di bidang nuklir dengan Teheran tidak menunjukkan banyak kemajuan. Iran tetap menjadi tantangan politik luar negeri paling berbahaya bagi Obama.

Ralph Sina / Marjory Linardy

Editor: Agus Setiawan