1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Irlandia Bersedia Terima Bantuan

17 November 2010

Sebelumnya Dublin berkeras bisa menyelesaikan sendiri krisis sektor perbankan. Negara-negara Uni Eropa dan Lembaga Keuangan Internasional IMF telah mengeluarkan misi untuk menyelamatkan Irlandia dari krisis perbankan.

https://p.dw.com/p/QBBK
Foto: picture alliance/dpa

Misi penyelamatan ini diungkapkan Olli Rehn, komisaris Ekonomi dan Keuangan Uni Eropa. Dia menyebut, rencana bailout ini akan menekankan pada restrukturisasi dunia perbankan Irlandia. "Komisi bekerjasama dengan Bank Sentral Eropa, IMF dan pemerintah Irlandia sedang bekerja untuk menyelesaikan masalah genting yang dihadapi sektor perbankan Irlandia."

Sikap pemerintah Irlandia berubah pada Senin malam (15/11). Menteri Keuangan Irlandia Brian Lenihan datang terlambat dua jam dalam pertemuan di Brussels, Belgia. Setelah tiga jam berunding, menteri keuangan Irlandia memberi sinyal bahwa negaranya akan menerima dana talangan untuk mengatasi krisis. Perubahan sikap ini terjadi, setelah munculnya keraguan di kalangan pelaku pasar mengenai kemampuan Irlandia dalam mengatasi krisis.

Para menteri keuangan negara-negara Uni Eropa sejauh ini ingin segera mengucurkan bailout kepada Irlandia. Langkah ini menurut mereka harus segara dilakukan, agar dana talangan tidak semakin mahal, seperti yang terjadi dalam kasus krisis Yunani awal tahun 2010 ini.

Presiden Dewan Eropa Hermann von Rompuy mengatakan bantuan terhadap Irlandia penting untuk menyelamatkan stabilitas Euro. "Kita semua harus bekerjasama menyelamatkan Eurozone. Karena tanpa stabilitas mata uang Euro maka akan sulit untuk menyelamatkan Uni Eropa."

Ada sejumlah alasan yang melatari keengganan Irlandia menerima dana bailout. Mereka khawatir, bailout ini akan mengurangi kepercayaan dunia internasional. Alasan lain, mereka keberatan karena dana bailout ini akan dipergunakan untuk menolong sejumlah bank yang selama ini didukung oleh pemerintah. Padahal, mereka menuding bahwa bank-bank inilah yang telah menjurumuskan Irlandia ke dalam krisis saat ini.

Selain dua alasan tadi, pemerintah Irlandia juga ingin menjaga harga diri dan tak ingin anggaran belanjanya diawasi oleh Uni Eropa seperti yang terjadi dalam kasus Yunani. Mereka tak ingin disamakan statusnya dengan Yunani yang awal tahun 2010 ini juga menerima dana bailout. Mereka beranggapan, ketergantungan pada lembaga lain, dalam konteks ini Uni Eropa, akan berimbas pada banyak hal, termasuk dalam pengambilan keputusan, seperti yang terjadi pada Yunani.

Pemerintah Austria, akhir tahun 2009 memblokir bantuan untuk Yunani. Pemblokiran dilakukan karena pemerintah Yunani dianggap tidak memnuhi target perbaikan sebagaimana yang disyaratkan Negara-negara Uni Eropa.

Kasus Yunani dan Austria inijuga menjadi salah satu alasan yang membuat pemerintah Irlandia enggan menerima dana bailout. Meski, tekanan dari pasar kini membuat pemerintah Irlandia akhirnya melunak dan melempar sinyal akan menerima dana talangan untuk membantu mereka keluar dari krisis ekonomi.

Andy Budiman

Editor: Edith Koesoemawiria