1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

ISIS Ingin Lebarkan Sayap ke Asia Tenggara?

6 Juli 2016

Karena makin terdesak di Irak dan Suriah, ISIS berusaha melebarkan sayap ke kawasan Asia Selatan dan Tenggara. Malaysia dan Indonesia masuk fokus ISIS karena dianggap bukan negara Islam yang "murni".

https://p.dw.com/p/1JK8v
Indonesien Selbstmordanschlag in Jakarta
Foto: picture-alliance/dpa/A. Lutfi

Selasa pagi (05/07) seorang pelaku bom bunuh diri mencoba menyerang Markas Kepolisian di kota Solo, Jawa Tengah. Akhir Juni lalu, sebuah kafe di Malaysia menjadi sasaran ledakan granat. Ledakan terjadi saat pengunjung kafe sedang mengikuti pertandingan Piala Eropa yang disiarkan di televisi. Delapan orang cidera dalam serangan itu.

Dalam serangan bom bunuh diri di Markas Kepolisian Resor Kota (Mapolresta) Solo, seorang polisi yang sedang bertugas mengalami cidera. Pelakunya yang kini diidentifikasi bernama Nur Rohman menerobos penjagaan dengan motornya sekalipun sudah dicegat oleh penjaga keamanan. Ketika dikejar, dia meledakkan bom yang dipasang di tubuhnya.

Pelakunya tewas seketika. Menurut pihak kepolisian, yang jadi target sebenarnya adalah acara apel anggota kepolisian, tapi penjagaan memang sudah diperketat. Bom yang dibawa Nur Rohman memiliki daya ledak rendah dan diduga buatan sendiri. Masih belum jelas, apakah dia beraksi atas inisiatif sendiri, atau mendapat instrukse dari sel militan di Indonesia.

Kepala Kepolisian RI (Kapolri) Badrodin Haiti menyatakan, Nur Rohman diyakini bagian dari jaringan Bahrun Naim, gembong militan yang bergabung dengan kelompok teror ISIS di Suriah. Enam bulan lalu, Nur Rohman diduga lolos razia polisi di sebuah rumah, kata Badrodin selanjutnya."Dia adalah salah satu dari mereka yang belajar keterampilan membuat bom," tambah Kapolri.

Indonesien Selbstmordanschlag in Jakarta
Polisi berjaga di lokasi serangan bunuh diri Mapolresta Solo, Jawa Tengah, 5 Juli 2016Foto: picture-alliance/dpa/A. Lutfi

Serangan granat di Kafe Movida di kawasan Puchong, Selangor, Malaysia, tanggal 28 Juni lalu, sekarang pun diyakini sebagai aksi sel militan pendukung ISIS di negara itu. Tadinya polisi Malaysia menolak berkomentar, setelah terjadi serangan yang menciderai delapan orang itu.

Namun sekarang, polisi Malaysia menyatakan serangan itu kemungkinan besar merupakan serangan kelompok militan ISIS yang pertama kali yang berhasil terlaksana.

Inspektur Jenderal Polisi Malaysia Tan Sri Khalid Abu Bakar menyatakan, serangan itu dilaksanakan oleh warga lokal yang menerima isntruksi dari anggota ISIS Muhamad Wanndy Mohamad Jedi yang berada di Suriah.

Polisi Malaysia hingga kini telah menangkap 15 orang sebagai adalam operasi anti-teror terkait serangan tersebut, termasuk dua pria pelaku serangan. Semua tersangka yang ditahan adalah warganegara Malaysia, dua diantaranya anggota kepolisian.

Malaysia Puchong Anschlag Polizei
Polisi Malaysia memeriksa lokasi serangan granat di Puchong, Selangor, Malaysia, 28 Juni 2016Foto: picture-alliance/dpa/A.Yusni

“Kedua orang yang ditangkap menerima petunjuk dari Muhamad Wanndy, yang memerintahkan mereka untuk melakukan serangan di Malaysia terhadap pimpinan pemerintahan, pejabat atas kepolisian, dan hakim. Ketiga kelompok ini dianggap mengancam aktivitas ISIS,” kata Sri Khalid Abu Bakar sebagaimana dikutip The Straits Times, hari Selasa (05/07).

Setelah serangan bunuh diri di Solo, Presiden Joko widodo segera menyerukan kepada masyarakat Indonesia agar tetap tenang sekaligus waspada.

"Aparat sudah bisa mengendalikan keadaan yang ada dan kita berharap masyarakat tenang tetapi juga waspada karena besok kita sudah masuk ke hari raya Idul Fitri," kata Jokowi kepada wartawan di Hotel Grand Inna Muara, Kota Padang.

Pengamat terorisme melihat Asia Tenggara kini menjadi salah satu fokus ISIS untuk melebarkan sayapnya, setelah terdesak di irak dan Suriah. Indonesia dan Malaysia masuk radar ISIS, karena

Infografik Karte IS Terroranschläge weltweitet Englisch
Serangan-serangan paling mematikan yang diklaim ISIS di seluruh poenjuru dunia

pemerintah di kedua negara dianggap tidak mengikuti ajaran Islam yang "murni", demikian tulis harian Malaysia "The Star".

Indonesia dan Malyasia meningkatkan penjagaan selama hari raya Idul Fitri sehubungan dengan ancaman serangan teror. Sel-sel militan pendukuing ISIS baru-baru ini melancarkan serangan di berbagai tempat, antara lain di Turki, Dhaka, Bagdad dan beberapa tempat yang dianggap tempat suci di Saudi Arabia.

hp/ap (dpa, ap, straitstimes, antaranews)