Israel Klaim Suriah Masih Miliki Senjata Kimia

Militer Israel meyakini pasukan pemerintah Suriah masih menyimpan "beberapa ton senjata kimia," kata seorang jurubicara militer kepada Reuters. Media-media lokal sebelumnya mengabarkan jumlah agen beracun yang dimiliki Presiden Bashar Assad mencapai tiga ton, mengutip perwira militer yang menolak disebut namanya.  

Tudingan serupa juga dilayangkan Perancis. Menteri Luar Negeri Jean-Marc Ayrault mengatakan dinas rahasia Perancis akan memublikasikan bukti-bukti terkait dalam beberapa hari ke depan.

Padahal menurut perjanjian yang dimediasi Rusia dan PBB tahun 2013, Suriah bersedia menghancurkan semua cadangan senjata kimianya.

Sekitar dua pekan silam sebanyak 90 warga sipil meregang nyawa lantaran bom kimia di kota Khan Sheikoun, termasuk perempuan dan anak-anak. Organisasi Pelarangan Senjata Kimia mengatakan bom tersebut menggunakan agen sarin atau senyawa beracun serupa. Temuan yang sama sebelumnya dipublikasikan oleh laboratorium kepolisian di Turki dan Inggris.

Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman, mengaku "yakin 100 persen" bahwa serangan tersebut "diperintah dan direncanakan secara langsung oleh Assad," ujarnya kepada harian Yedioth Ahronoth. Namun ia tidak merinci sumber informasi tersebut.

Suriah sebaliknya menepis tudingan mendalangi serangan di Khan Sheikhoun. Pekan lalu Assad mengklaim pihaknya telah menyerahkan semua senjata kimia pada 2013. Rusia dan Suriah sempat memublikasikan cerita tandingan, bahwa militer pemerintah secara tidak sengaja menghancurkan gudang amunisi milik kelompok pemberontak di Khan Sheikhoun yang ternyata menyimpan senjata kimia. 

rzn/hp (rtr,ap)