1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Israel Larang Menteri Jerman Dirk Niebel Berkunjung ke Gaza

20 Juni 2010

Sejak hari Jumat (18/06) Menteri bagi Bantuan Pembangunan Jerman Dirk Niebel melakukan kunjungan empat hari di Israel dan wilayah Palestina. Namun ia tidak diizinkan Israel memasuki Tepi Barat Yordan dan Jalur Gaza.

https://p.dw.com/p/NxrQ
Dirk Niebel (kiri) dan Presiden Palestina Mahmoud AbbasFoto: AP

Pintu tetap tertutup bagi Dirk Niebel, Menteri untuk Bantuan Pembangunan Jerman. Niebel kelihatan marah. Penolakan izin masuk ke Jalur Gaza bagi Niebel oleh pemerintah Israel memicu kritik yang hingga kini paling tajam yang pernah dikeluarkan oleh seorang anggota kabinet Jerman terhadap Israel. Penolakan ini menunjukkan bahwa pemerintah Israel di Yerusalem takut untuk transparan, ujar Niebel menanggapi kebijakan itu: "Saya menganggap penolakan ini sebagai kesalahan besar dalam kebijakan politik luar negeri pemerintah Israel. Karena justru saat inilah, pada saat Israel mengumumkan ingin mengubah kebijakan di Gaza dan ingin mengupayakan pelonggaran pengaturan lalu lintas barang dan orang-orang, diperlukan sebuah pertanda kebijakan politik yang baik. Saya sebenarnya menginginkan bahwa di sini dapat ditunjukkan sebuah sinyal politik yang jelas bagi pembukaan diri dan transparansi. Kadang-kadang pemerintah Israel mempersulit mitra-mitranya untuk mengerti kenapa mereka bertindak dan bagaimana mereka bisa bertindak begitu."

"Kesalahan besar dalam kebijakan politik luar negeri". Dalam wacana diplomatik kalimat semacam itu menunjukkan sebuah reaksi yang keras dan kritik yang jelas. Hingga menit-menit terakhir, Menteri untuk Pembangunan Jerman mengupayakan untuk mendapatkan izin masuk, namun tidak berhasil.

Israel Palästina Gaza Grenze
Perbatasan Israel-Palestina di GazaFoto: AP

Niebel: Blokade Gaza tidak dapat lagi dipertahankan

Perdana Menteri Palestina Salam Fayyad juga kecewa. Kepada pemancar radio Jerman ia mengatakan bahwa bila seorang menteri Jerman tidak diizinkan masuk ke Jalur Gaza, ini jelas-jelas menunjukkan adanya masalah. Bukankah hingga kini Israel hanya mengumumkan perencanaan pelonggaran blokade Gaza, tambah Fayyad. Pemerintahan Palestina menuntut penghapusan seratus persen blokade agar arus barang dapat kembali berjalan lancar. Sebuah perekonomian yang berfungsi hanya dapat dilaksanakan dengan begitu. Demikian Salam Fayyad.

Menteri Dirk Niebel juga berpendapat bahwa blokade itu tidak dapat lagi dipertahankan. Dan janji-janji pemerintah Israel harus dilaksanakan: "Pernyataan-pernyataan yang dikeluarkan sampai sekarang ini saja, masih belum mencukupi. Sekarang Israel harus merealisasikannya dan terutama juga harus mengetahui dengan jelas bagaimana Israel ingin bekerja sama dengan mitra internasionalnya. Saya pikir kini tiba waktunya untuk melakukan transparansi dan pembukaan diri. Sudah waktunya untuk memberikan daftar nama barang-barang yang tidak diizinkan dipasok, supaya barang-barang lain akhirnya benar-benar dapat dikirimkan ke wilayah itu. Dan tentunya kita juga perlu penghapusan blokade secara keseluruhan dan untuk selamanya."

Dirk Niebel
Dirk NiebelFoto: AP

Niebel akan utarakan langsung kegusarannya

Kegusaran Menteri bagi bantuan Pembangunan Jerman Dirk Niebel akan diutarakannya dengan jelas dalam sejumlah pembicaraan dengan berbagai pihak Israel pada akhir kunjungannya. Niebel sebenarnya merencanakan mengunjungi berbagai proyek bantuan pembangunan Jerman di Jalur Gaza, terutama instalasi penjernihan air yang harus segera diperbaiki dan dimodernisasi. Sementara di Tepi Barat Yordan sedang dibangun sebuah instalasi baru yang juga didanai dengan uang Jerman.

Christoph Grabenheinrich/Christa Saloh

Editor: Andriani Nangoy