1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Israel Siapkan Serangan Darat Besar

18 Juli 2014

Perdana Menteri Israel menyatakan dirinya telah memerintahkan militer untuk mempersiapkan sebuah ”ekspansi besar“ operasi darat atas kelompok militan di Gaza.

https://p.dw.com/p/1CexR
Foto: Jack Guez/AFP/Getty Images

Benjamin Netanyahu, hari Jumat (18/7) menyatakan bahwa militer telah diistruksikan untuk memukul jaringan terowongan Hamas, yang tidak “hanya dari udara“.

Tank-tank Israel bergerak ke Gaza sejak Kamis malam. Israel memperluas serangannya setelah kelompok Islamis militan Hamas menolak gancatan senjata yang diusulkan Mesir.

Dalam sebuah pernyataan, militer mengatakan mereka menyasar peluncur-peluncur roket, terowongan dan lebih dari 100 target lainnya.

Para pejabat Israel mengatakan tujuan serangan itu adalah untuk memperlemah kekuatan Hamas secara militer dan tidak tidak ditujukan sebagai cara untuk menjatuhkan kelompok Islamis militan dari kekuasaan.

Bagaimanapun, sejauh ini Hamas bisa bertahan terhadap serangan Israel di masa lalu, termasuk sebuah operasi darat besar Januari 2009 yang sempat membuat mereka secara militer melemah, namun kemudian bangkit kembali. Hamas sejak itu menembakkan ribuan roket dan membangun sebuah sistem terowongan bawah tanah.

Sejak Israel memulai serangan 8 Juli lalu, lebih dari 260 orang Palestina tewas – termasuk 14 anak dibawah 12 tahun pada hari Rabu dan Kamis lalu – serta lebih dari 2.000 orang mengalami luka-luka, demikian pernyataan pejabat kesehatan Palestina. (Baca: Ribuan Warga Palestina Mengungsi)

Dukungan masyarakat

Opini publik Israel memperlihatkan kuatnya dukungan kuat bagi serangan atas Palestina setelah berhari-hari mereka diserang tembakan roket dari Gaza dan selama bertahun-tahun mereka hidup terancam. Para militan Gaza telah menembakkan lebih dari 1.500 roket ke Israel selama 11 hari terakhir.

Israel mengatakan pihaknya melancarkan serangan terbuka di beberapa front, dengan tujuan utama untuk menghancurkan terowongan bawah tanah yang menuju ke Israel yang dibangun Hamas yang akan mereka gunakan untuk melakukan serangan.

Kamis lalu, 13 militan Hamas bersenjata berat mencoba menyelinap ke dalam Israel melalui terowongan semacam itu, namun mereka dihentikan oleh serangan udara setelah mereka diketahui muncul sekitar 250 meter di dalam wilayah Israel.

Angkatan bersenjata memperkirakan bakal butuh waktu sehari atau dua hari memasuki wilayah Palestina di utara, timur dan selatan Jalur Gaza. Kemudian, mereka diperkirakan akan bergerak ke langkah berikutnya yaitu merusak terowongan, sebuah operasi yang diperkirakan bakal memakan waktu hingga dua minggu.

Uri Ariel, seorang anggota kabinet dari partai garis keras Rumah Yahudi, mengatakan kepada Radio Israel bahwa serangan udara saya tidak akan menetralisir persenjataan Hamas. Ia mengatakan, dirinya berharap angkatan darat akan menembus Gaza lebih jauh.

“Tidak akan ada pilihan. Militer akan perlu masuk lebih jauh ke dalam,“ pungkasnya.

ab/ap (afp,ap,rtr)