1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Israel Sita Kapal Bermuatan Senjata dari Iran Bagi Hizbullah

4 November 2009

Angkatan Laut Israel mengklaim menemukan senjata dalam jumlah sangat besar di perairan dekat Siprus. Senjata itu diduga berasal dari Iran serta ditujukan pada kelompok Hizbullah di Libanon.

https://p.dw.com/p/KOhC
Kapal Francop yang ditahan di pelabuhan Ashdod, IsraelFoto: DPA

Angkatan Laut Israel menurut keterangan sendiri berhasil menggagalkan upaya penyelundupan senjata dalam jumlah yang sangat besar di perairan dekat Siprus. Komandan marinir Israel, Rani Ben Yehuda mengungkapkan Rabu sore (04/11) di pangkalan angkatan laut Ashdod, apa saja yang hingga kini telah ditemukan dalam kapal sitaan yang bernama "Francop" itu: "Puluhan peti kemas dan di dalamnya terdapat berton-ton senjata dari Iran yang ditujukan kepada Hizbullah. Ini adalah senjata bagi kepentingan teroris. Anda akan melihat tipe senjata yang digunakan untuk berbagai tujuan. Anda akan melihat jumlahnya dan akan mengerti bahwa senjata-senjata tersebut untuk kepentingan teror. Kami tidak ragu bahwa kiriman ini berasal dari Iran, lewat Suriah dan untuk Hizbullah."

Jumlah senjata itu memungkinkan Hizbullah untuk setidaknya selama sebulan memerangi Israel, kata perwira tinggi marinir itu. Senjata yang dilaporkan sebagai muatan barang sipil itu terdiri antara lain dari roket-roket dan senjata anti tank. Selasa malam yang lalu (03/11) angkatan laut Israel menahan kapal yang berlayar di bawah bendera Antigua pada posisi sekitar 160 kilometer dari pantai Israel dan memeriksa muatannya. Setelahnya kapal itu ditarik ke pelabuhan Ashdod. Rupanya sebuah kapal Iran membawa muatan itu menuju sebuah pelabuhan Mesir. Senjata-senjata tersebut kemudian dipindahkan ke kapal "Francop". Awak kapal yang kebanyakan berasal dari Polandia itu mengaku tidak mengetahui apa isi muatan yang diangkut. Demikian menurut marinir Israel.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kepada anggota kabinetnya di Yerusalem, senjata itu diselundupkan untuk menembaki kota-kota Israel. Netanyahu dalam kaitan ini berbicara tentang pelanggaran berat resolusi PBB nomor 1701. Dalam resolusi yang dikeluarkan setelah berakhirnya perang kedua Libanon pertengahan tahun 2006 itu antara lain tercantum larangan pemasokan senjata kepada kelompok Hizbullah di Libanon.

Menurut pemancar Israel yang mengutip Panglima angkatan bersenjata Israel, Gabi Ashkenazi, ia memaparkan kepada kabinet keamanan, angkatan bersenjata Israel terus menerus membuntuti kapal itu setelah meninggalkan pelabuhan Mesir. Berulang kali kapal itu dikatakan berupaya menghindari pengawasan dan menukar identitasnya. Kepada stasiun radio Israel, mantan Menteri Pertahanan Israel Shaol Mofaz mengomentari temuan senjata itu: "Hingga saat ini jelas terlihat bahwa telah dilakukan upaya menyelundupkan senjata bagi Hizbullah dengan tujuan melancarkan aksi teror terhadap warga sipil. Ini adalah aksi poros radikal Iran, Suriah dan Hizbullah."

Selama yang dinamakan "Perang kedua Libanon" pertengahan tahun 2006, Hizbullah menembakkan sejumlah besar roket jarak pendek ke Israel. Setelah berakhirnya perang, Teheran kembali mempersenjatai milisi Hizbullah. Demikian dilaporkan media Israel. Kapal yang disita itu saat ini masih berada di pelabuhan Ashdod di Israel.

Clemens Verenkotte/Christa Saloh

Editor: Zhipora Robina