1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Italia, Kandidat Bangkrut Berikutnya?

13 Juli 2011

PM Silvio Berlusconi menampik kemungkinan terseretnya Italia ke dalam krisis finansial. Kekhawatiran mengenai utang Italia berpengaruh negatif bagi nilai mata uang Euro serta perdagangan pasar saham dunia Barat.

https://p.dw.com/p/11tsl
Perdana Menteri Italia, Silvio Berlusconi
Perdana Menteri Italia, Silvio BerlusconiFoto: dapd

Perdana Menteri Silvio Berlusconi berusaha menenangkan warga melalui pernyataannya hari Selasa (12/7). "Krisis utang Eropa mendorong Italia mempercepat proses koreksi. Untuk memperkuat perekonomian, untuk menyusun langkah konkret menuju keseimbangan anggaran negara pada tahun 2014," ujar Berlusconi.

Korupsi seret Italia ke timbunan utang?

Desas-desus kemungkinan Italia terseret ke dalam krisis finansial semakin santer setelah pihak oposisi berupaya meloloskan paket penghematan di parlemen. Mario Baldassari dari komisi anggaran di parlemen menilai target Berlusconi hingga tahun 2014 tidak akan mampu menyelamatkan Italia. Profesor di bidang ekonomi tersebut menuntut penghematan besar-besaran, termasuk ditiadakannya mobil-mobil mewah serta supir pribadi bagi pejabat pemerintah. "Sekarang masih ada pemborosan yang harus dibayar warga bagi zona abu-abu antara politik dengan bisnis. Biaya politik Italia yang penuh penyuapan dan korupsi," tegasnya.

Para menteri keuangan zona Euro kembali menggelar pertemuan di Brussel membahas krisis utang Eropa. Kenyataan bahwa wakil pemerintah Italia meminta maaf dan meninggalkan pertemuan lebih cepat semakin memperkuat kabar mengenai keseriusan nilai utang Italia. Pertemuan di Brussel juga dikabarkan membahas kemungkinan Italia menjadi kandidat kebangkrutan berikutnya hingga membutuhkan bantuan finansial dari negara-negara zona Euro. Meski laporan ini langsung dimentahkan menkeu Jerman, Wolfgang Schäuble, "Kami tidak banyak membahas Italia seperti yang dikabarkan. Karena kami berasumsi inti masalah dalam krisis ini adalah Yunani. Menyelesaikan masalah utang Yunani menjadi kunci untuk mengatasi krisis."

Desas-desus pengaruhi nilai mata uang Euro

Kekhawatiran mengenai utang Italia berimbas buruk pada nilai mata uang Euro terhadap Dolar yang pekan ini terjun ke nilai terendah dalam empat bulan terakhir. Kekhawatiran warga Italia pun semakin terasa. "Pemerintah ingin menghemat dana pensiun serta sistem kesehatan. Kesejahteraan warga menjadi korban, sementara hak istimewa bagi kaum elit tetap dipertahankan," sentil seorang warga. Komentar warga lain juga bermunculan seperti, "Pertama-tama, semua spekulan harus dipenjara. Kedua, jangan percaya lembaga pemeringkat kredit Amerika yang hanya bertujuan mendevaluasi Dolar. Terakhir, Italia tidak punya harapan dengan pemerintahan yang sekarang," ataupun, "Saya rasa kami semakin mendekati situasi di Yunani. Saya harap tidak. Tapi saya pikir kami perlu ganti pemerintahan."

Namun berbeda dengan Yunani, oposisi Italia mendukung langkah penghematan. Menkeu Italia Guilio Tremonti telah membeberkan kombinasi pemotongan anggaran belanja negara serta menaikkan pajak demi dana segar sekitar 40 miliar Euro. Saat ini utang negara Italia berada di level 120 persen dari produk domestik bruto.

Mark Hallam/rtr/dpa/afp/Carissa Paramita

Editor: Renata Permadi