1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jabat Tangan Bersejarah di Irlandia Utara

27 Juni 2012

Rakyat Iralandia Utara menganggap Ratu Inggris Elizabeth II sebagai musuh nomor satu. Atas namanya, tentara Inggris menembaki pemberontak IRA. Kini mantan pemimpin IRA Martin McGuinness mejabat tangan ratu.

https://p.dw.com/p/15Luh
Foto: Reuters

Setelah bertahta selama 60 tahun, Ratu Inggris Elizabeth II berniat untuk melebarkan langkah menuju perdamaian sepenuhnya dalam konflik puluhan tahun antara pihak republik pro-Irlandia dan pihak yang setia pada Inggris. Tahun 2011 lalu, Ratu Elizabeth II melakukan kunjungan bersenjarah di Irlandia Utara. Kini, ia mencoba mengupayakan rekonsiliasi dengan negara ini.

Perjanjian Perdamaian namun Tidak Ada Perdamaian

Untuk pertama kalinya Ratu Elizabeth II mengulurkan tangan kepada musuh terbesarnya, Martin McGuinness. Pada tahun 1977, saat Elizabeth II merayakan 25 tahun mahkotanya, McGuiness menyebut Elizabeth II sebagai Queen of Death atau Ratu Kematian. “Ini bagi rekonsiliasi,” dikatakan McGuinness setelah menyambut jabat tangan Ratu Elizabeth II. Jabat tangan antara ratu dari Inggris dan mantan komandan Tentara Republik Irlandia IRA merupakan simbol isyarat perdamaian sepenuhnya di wilayah bermasalah di timur laut Inggris, satu simbol bahwa normalisasi melangkah setapak lagi.

Saat ini Martin McGuinner menjabat sebagai wakil perdana menteri Irlandia Utara. McGuinness dan partainya Sinn Fein, yang merupakan sayap politik IRA, sebelumnya selalu menolak melakukan pertemuan dengan Ratu Elizabeth II. Sinn Fein berjuang untuk satu negara Irlandia bersatu dan tidak mengakui pemisahan wilayah utara oleh Inggris.

Walaupun pada tahun 1998 tercapai kesepakatan damai antara pihak yang bertikai, di Irlandia Utara masih kerap terjadi serangan dan upaya serangan. Namun aksi teror seperti 40 tahun lalu, yang dikenal sebagi Jumat Berdarah, sudah lama tidak lagi dilancarkan IRA. Dalam serangkaian 20 serangan bom di Belfast pada 21 Juli 1972, sembilan orang tewas dan 130 terluka.

Konflik di Irlandia Utara yang berlansung selama lebih dari empat dekade telah menewaskan sekitar 3.600 orang. Dari jumlah korban tersebut, 1.755 orang tewas akibat aksi kekerasan yang dilancarkan pasukan IRA. Salah seorang yang menjadi korban adalah sepupu Ratu Elizabeth II, Lord Louis Mountbatten, pada tahun 1979.

yf (dpa/dapd/rtr)