1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

JAL, Maskapai Nasional Jepang, Bangkrut

20 Januari 2010

Saham JAL dikeluarkan dari Pasar Bursa Tokyo, hari Rabu (20/01). Dengan utang yang mencapai 26 milyar dolar, Japan Airlines mengajukan pailit hari Selasa.

https://p.dw.com/p/LbsG
Foto: AP

Harga sahamnya tinggal 2 Yen, pemegang saham merugi total. Penerbangan nasional Jepang, Japan Airlines Corp, JAL yang bangkrut, mulai memasuki proses restrukturisasi. Diumumkan hari Selasa, lebih dari 15.500 tempat kerja akan dipangkas dan rute penerbangan JAL akan dikurangi dalam program perampingannya.

Selama setengah tahun terakhir, JAL bisa bertahan berkat kucuran kredit darurat dari pemerintah. Namun perdana menteri baru Jepang Yukio Hatoyama, menyatakan akan menghentikan penghamburan dana negara. Iapun memberikan lampu hijau kepada JAL untuk mengajukan pailit. Lebih jauh, pemerintah ingin agar JAL dibangun kembali dari titik nol. Untuk itu, menejer kawakan Kazuo Inamori ditarik untuk memimpin restrukturisasi maskapai udara Jepang itu.

Rabu pekan lalu, Inamori menyatakan akan berusaha sekuat mungkin untuk menyelamatkan JAL. Ia mengatakan, “Bila kami, langkah demi langkah melakukan restrukturisasi itu, maka saya kira, kami akan dapat menyelamatkan perusahaan ini.”

Untuk jerih payahnya, Inamori menolak menerima gaji. Kazuo Inamori berusia 77 tahun dan sudah memasuki masa pensiun. Sebagai seorang biksu Buddha, ia menyebut dirinya “amatir dalam bisnis transportasi”. Milyarder itu, mengumpulkan hartanya dari perusahaan elektronik Kyocera yang ia dirikan. Di Japan Airlines, Kazuo Inamori mengisi jabatan Haruka Nishimatu, yang mundur hari Selasa pekan ini.

Kamis pekan lalu, empat kreditor terpenting JAL, yakni Mizuho Corporate Bank, Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Sumitomo Mitsui Banking serta Development Bank of Japan secara resmi menerima rencana restrukturisasi dari badan negara Jepang, Enterprise Turnaround Initiative Corp, ETIC.

Dalam program restrukturisasi itu, kreditor Japan Airline menyatakan akan menghapus 350 milyar yen utang JAL. Sementara, ETIC bersama Development Bank of Japan akan menyediakan kredit sebesar 600 milyar yen.

Sementara maskapai lainnya sudah keluar dari sayap panggung untuk memperebutkan jalur-jalur penerbangan yang bakal dilepaskan. Di Asia, bukan saja maskapai baru seperti Skymark, Air Asia dan Tiger Airways yang tampil mengincar sejumlah rute, tapi juga penerbangan nasional China.

Sedangkan untuk kawasan Amerika Serikat, dua pesaing utama adalah American Airlines dan Delta Air Lines. Delta dengan jaringan Sky Team menawarkan berbagai paket senilai satu milyar dolar kepada JAL. Sedangkan American Airlines dengan jaringan One World Alliance mengasong tawaran senilai 1.4 milyar dolar.

Kedua tawaran itu dipertimbangkan oleh JAL, yang bakal terus dirampingkan dan dengan dukungan kredit pemerintah yang mencapai 1 trilyun yen akan terus terbang di udara.

EK/HP/ dpa/rtr/afpe