1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Petraeus US-Kongress

30 Juni 2010

Bagi Jenderal David Petraeus, dengar pendapat itu merupakan wawancara mudah untuk mendapat pekerjaan baru sebagai Komandan pasukan asing di Afghanistan.

https://p.dw.com/p/O6rB
David PetraeusFoto: AP

Bahkan sebelum dengar pendapat dimulai, senator Republik maupun Demokrat tidak menutup-nutupi bahwa jenderal bintang empat itu adalah kandidat mereka. Senator Republik John McCain menyebut Petraeus sebagai 'pahlawan Amerika' karena strateginya untuk pembebasan Irak.

"Ia membuktikan bahwa kita bisa memenangkan perang," kata McCain. Sementara ketua komisi militer di Senat, Carl Levin dari Demokrat, dalam merumuskan dukungannya mengatakan, "Saya tidak akan mengatakan 'jika Anda dikukuhkan', tapi saya akan mengatakan 'saat Anda dikukuhkan'."

Washington cukup jarang menyaksikan Republik dan Demokrat satu pendapat. Namun kesamaan pandangan ini hanya menyangkut kepribadian Petraeus. Ketidaksepahaman langsung terlihat ketika dengar pendapat sampai pada masalah strategi Afghnistan dari Presiden Obama. Hal yang terutama didebat Republik adalah rencana Obama untuk menarik tentara AS dari Afghanistan Juli tahun 2011.

Republik yakin, dengan menyebutkan kepastian waktu bagi penarikan pertama tentara Amerika, Obama keliru memberi isyarat pada Taliban. Karena Taliban kini paham bahwa setelah Juli mereka bisa kembali berkuasa dengan bebas di Afghanistan. Jenderal Petraeus menolak anggapan ini. "Juli 2011 menandai awal sebuah proses. Bukan saat dimana Amerika keluar dan mematikan lampu."

Dan Presiden Obama menyebutkan waktu penarikan, untuk mengisyaratkan pada rakyatnya bahwa AS tidak akan tinggal selamanya di Afghanistan. Mayoritas rakyat Amerika makin ragu akan manfaat perang yang berlangsung hampir 9 tahun itu. Tetapi Obama juga menjanjikan 'penarikan yang bertanggungjawab', sesuai dengan perkembangan di Afghnistan.

Jenderal Petraeus mencoba menenangkan kubu Republik. Ia mengatakan, "Butuh waktu beberapa tahun lagi sampai militer Afghanistan bisa menjamin keamanan negerinya sendiri. Karena itu komitmen kita di Afghanistan diperlukan untuk waktu lama. Dan baik itu Taliban atau mitra kita di Afghanistan dan Pakistan tidak usah meragukannya."

Petraeus memperkirakan, pertempuran melawan Taliban di bulan-bulan mendatang akan lebih berat lagi. Ia mengumumkan akan meninjau ulang peraturan bagi tentara AS di lokasi. Pendahulunya, Jenderal Stanley McChrystal memperketat peraturan penggunaan senapan, untuk menghindari jatuhnya korban sipil. Namun beberapa bulan terakhir, jumlah tentara Amerika yang tewas meningkat dan itu menimbulkan perasaan tidak tenang di dalam dan di luar pasukan.

Hari Rabu (30/06), Jenderal Petraeus bertolak ke markas NATO di Brussel, Belgia. Dan hari Jumat (03/07), ia akan memulai pekerjaan barunya di Kabul.

Anna Engelke/Renata Permadi

Editor: Yuniman Farid