1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Janda Arafat Berkeras Suaminya Diracun

4 Desember 2013

Janda mendiang pemimpin Palestina Yasser Arafat, hari Rabu ( 4/12) masih mengatakan dirinya yakin bahwa suaminya tewas diracun, setelah para ahli Prancis menyingkirkan teori bahwa Arafat telah dibunuh.

https://p.dw.com/p/1ASvk
Foto: Getty Images

“Saya masih benar-benar yakin bahwa martir Arafat tidak meninggal karena kematian alami, dan saya akan terus berusaha mendapatkan kebenaran,“ kata Suha Arafat.

“Saya terkejut oleh (hasil) laporan medis Prancis, yang saya hanya terima empat halaman untuk dilihat,” kata dia.

Temuan dari para ahli Prancis, yang dirilis hari Selasa, sangat berbeda dengan temuan para saintis dari Swiss, yang bulan lalu mengatakan bahwa penelitian mereka mendukung keyakinan bahwa Arafat teras akibat racun polonium.

“Laporan Swiss sangat detail, 107 halaman, laporan professional yang rinci mengenai keberadaan polonium di pakaian Arafat,” kata Suha.

”Bagaimana Prancis tidak menemukan apa-apa, betul-betul tidak masuk akal,” tambah Suha.

Kematian alami

Sebuah sumber yang dekat dengan tim penyelidik Prancis, hari Selasa mengatakan mereka “menyingkirkan teori peracunan dan menyimpulkan itu sebagai kematian alami”.

Kondisi sebelum kematian Arafat pada usia 75 tahun di sebuah rumah sakit militer dekat Paris pada November 2004 setelah penurunan mendadak kondisi kesehatan telah memicu rumor dan spekulasi.

Para dokter Prancis tidak bisa menyebutkan apa yang membunuh Arafat dan otopsi tidak pernah dilakukan, atas permintaan jandanya.

Prancis membuka kembali penyelidikan secara formal mengenai dugaan pembunuhan Arafat pada Agustus 2012, sebulan setelah sebuah laporan dokumenter yang ditayangkan stasiun televisi Al Jazeera mengaitkan kematian Arafat dengan racun polonium.

Sekitar 60 sampel diambil dari jenazah Arafat pada November 2012 dan kemudian dibagi-bagi diantara para penyelidik dari Swiss, Rusia dan Prancis, yang melakukan uji coba atas permintaan janda Arafat.

Banyak orang Palestina percaya bahwa mendiang pemimpin mereka itu tewas diracun Israel – sebuah tuduhan yang selalu dibantah oleh Tel Aviv.

Juru bicara Menteri Luar Negeri Israel Yigal Palmor mengatakan temuan para ahli Prancis itu ”tidak mengejutkan“.

ab/hp (afp,rtr,ap)